Pengujian Alat Pengering Bawang Merah Menggunakan Kolektor Surya Bergelombang dengan Variasi Aliran Udara

Matahari adalah salah satu sumber energi panas yang besar dan berlimpah di jagad raya. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang besar. Salah satu pemanfaatan energi surya adalah digunakan dalam proses pengeringan bahan-bahan makanan. Pada penelitian yang dilakukan, penuli...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MIRZAROHMAN Z, Achmad
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2013
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/125837/
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=66018
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Matahari adalah salah satu sumber energi panas yang besar dan berlimpah di jagad raya. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang besar. Salah satu pemanfaatan energi surya adalah digunakan dalam proses pengeringan bahan-bahan makanan. Pada penelitian yang dilakukan, penulis melakukan pengujian pengeringan bawang merah (Allium cepa L.) untuk mengetahui performa alat pengering menggunakan kolektor surya bergelombang dengan variasi aliran udara. Proses pengeringan dilakukan dengan cara pengeringan dengan tenaga surya secara tidak langsung dengan menggunakan kolektor plat bergelombang dengan kombinasi antara energi radiasi panas matahari dengan energi konveksi udara pengering. Pengering jenis ini dipilih karena sederhana, mudah dan cocok dengan karakteristik bahan yang dikeringkan. Pengujian dilakukan pada bulan Juli 2013, diperoleh data selama 4 hari dengan waktu selama 6 jam setiap harinya yaitu dari pukul 09.30 sampai dengan. 15.00. Pengeringan menggunakan kolektor plat bergelombang berupa plat seng yang permukaannya dicat dengan warna hitam dan memiliki luas 0,79025 m2. Diatas plat terdapat penutup transparan berupa kaca berjumlah 1 lapis. Untuk membantu diberikan konveksi paksa yang menggunakan fan besar pada lubang masuk. Sedangkan ruangan pengeringnya menggunakan rak dengan bahan kawat kassa. Hasil pengolahan data penelitian diperoleh bahwa efisiensi kolektor ratarata adalah 51.47%, sedangkan besarnya nilai efisiensi alat pengering berdasarkan suhu sebesar 46,49%. Suhu tertinggi plat kolektor sebesar 57,8 oC dicapai saat suhu lingkungan 37,2 oC dan intensitas radiasi matahari sebesar 623 W/m2. Suhu tertinggi ruangan pengering sebesar 49,8 °C. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pada pengujian pengeringan secara langsung laju pengeringan sebesar 4,17 x 10-6 kg/s, laju pengeringan dengan menggunakan alat pengering hanya dengan radiasi matahari tanpa konveksi paksa sebesar 6,5 x 10-3 kg/s, laju pengeringan dengan menggunakan alat pengering dengan kombinasi radiasi dan konveksi paksa udara pengering dengan variasi kecepatan udara pengering (fan speed-1, fan speed-2 dan fan speed-3) masing-masing sebesar 2,5 x 10-6 kg/s, 2,8 x 10-6 kg/s dan 4,9 x 10-6 kg/s. Hal tersebut menunjukkan bahwa laju pengeringan dengan alat lebih cepat dibanding pengeringan secara langsung dan besar laju pengeringan berbanding lurus dengan laju aliran massa udara pengering hasil konveksi paksa dari fan. Hasil perhitungan dan analisis data menunjukkan bahwa alat pengering dengan menggunakan kolektor plat bergelombang layak digunakan untuk mengeringkan komoditas bawang merah. Bawang merah yang dikeringkan dengan alat pengering tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan bawang merah hasil pengeringan secara langsung karena terlindung dari penyinaran matahari secara langsung sehingga mencegah kerusakan warna, pembusukan dan terlindung dari debu serangga, bakteri dan kotoran lainnya