ANALISIS MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM RANGKA PENERAPAN E-PROCUREMENT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih adalah dengan merubah sistem pengadaan barang/jasa dari cara konvensional ke sistem electronic Procurement. Implementasi sistem e-Procurement dimulai pada tahun 2008 samp...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2015
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/134512/ http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=77181 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih adalah dengan
merubah sistem pengadaan barang/jasa dari cara konvensional ke sistem
electronic Procurement. Implementasi sistem e-Procurement dimulai pada tahun
2008 sampai dengan saat ini pemerintah Kota Yogyakarta telah membentuk
sebuah lembaga yang ditugaskan untuk mengelola sistem e-Procurement yaitu
Sekretariat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Untuk mengetahui
lebih mendalam mengenai bagaimanakah Pemerintah Kota Yogyakarta mengelola
perubahan tersebut maka menarik untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini telah
dilakukan sejak pertengahan Mei sampai dengan Pertengahan Agustus 2014.
Lokasi penelitian berada di Pemerintah Kota Yogyakarta. Metodelogi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan melalui obeservasi, wawancara mendalam dengan sejumlah tokoh
kunci, serta telaah dokumen.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perubahan terhadap
sistem pengadaan barang/jasa di Pemerintah Kota Yogyakarta telah dikelola
sesuai dengan kaidah manajemen perubahan. Penanda dari proses perubahan yaitu
tahap persiapan, pelaksanaan serta tahap penguatan secara praktis telah dijalani,
meskipun di dalamnya memiliki keterbatasan dari sisi konseptual. Tujuan dan
manfaat diterapkannya e-Procurement telah menunjukkan adanya keberhasilan,
dimana diperoleh efisiensi dan efektifitas pada sejumlah indikator.
Dari aspek waktu, proses pengadaan dengan sistem e-Procurement
terbukti lebih cepat karena hanya memerlukan waktu 14-18 hari kerja. Sedangkan
sistem konvensional prosesnya lebih lama karena memerlukan waktu lebih dari 30
hari kerja. Pada saat tender masih secara konvensional kepanitiaan tender tersebar
di Satuan Kerja Perangkatr daerah (SKPD) dan memerlukan ratusan orang sebagai
panitia. Setelah menerapkan e-Procurment, kepanitiaan terpusat di Unit Layanan
Pengadaan (ULP) dan hanya membutuhkan puluhan orang. Jumlah provider
yang menjadi peserta tender juga megalami peningkatan yang berarti, pada awal
implementasi yakni tahun 2008 diikuti oleh 185 provider, pada tahun 2013 telah
diikuiti hingga 3000 provider. Pelajaran yang dapat diperoleh dari penelitian ini
adalah komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan hingga staf sebagai eksekutor di
lapangan yang merupakan faktor penting kunci keberhasilan dari penerapan e-
Procurement di Kota Yogyakarta.
Kata Kunci: Manajemen Perubahan, Sistem e-Procurement, Sistem Pengadaan
Konvensional |
---|