INVESTIGASI GEOLOGI POTENSI LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
Lokasi penelitian terletak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penelitian berada pada posisi 1°8′56″LU 116°54′11″BT. Kota Balikpapan adalah kota terbesar kedua di Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk sekitar 675.258 jiwa. Dilihat dari topografinya, Kota Balikpap...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Jurusan Teknik Geologi
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/135129/1/116-129%20M1O-03.pdf https://repository.ugm.ac.id/135129/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Lokasi penelitian terletak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara geografis daerah
penelitian berada pada posisi 1°8′56″LU 116°54′11″BT. Kota Balikpapan adalah kota terbesar
kedua di Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk sekitar 675.258 jiwa. Dilihat dari
topografinya, Kota Balikpapan memiliki kemiringan dan ketinggian permukaan tanah dari
permukaan air laut yang sangat beragam. Mulai yang terendah dari wilayah pantai dengan
ketinggian 0 mdpl sampai dengan wilayah berbukit dengan ketinggian 100 mdpl. Dominasi
wilayah berbukit membuat sebagian besar wilayah, yaitu 42,33% mempunyai kelas kemiringan
15% - 40% yang rawan tanah longsor. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, kondisi
sebagian besar batuan daerah telitian terdiri dari batupasir unconsolidated dengan bentuk butir subrounded – rounded, nilai berat isi batuan adalah 1,478 gr/cm
3
- 1,892 gr/cm
3
, nilai berat isi batuan
kering adalah 1,023 gr/cm
3
- 1,412 gr/cm
3
, nilai kadar airnya adalah 37,48 % - 45,64 %, nilai berat
jenis adalah 2,59 gr/cm
3
- 2,68 gr/cm
3
. Pada analisa uji geser langsung yang ber tujuan untuk
mendapatkan sifat mekanik batuan diperoleh nilai kohesi yaitu 0,2 - 0,6, dan sudut geser dalamnya
yaitu 25
o
- 38
o
. Dari hasil analisis Faktor Keamanan yang diperoleh menurut Bowles (1984),
didapatkan kriteria Kritis (1,07 < FK < 1,25) berada pada gerakan tanah bertipe Subsidence,
sedangkan kriteria Labil (FK < 1,07) berada pada gerakan tanah bertipe Debris Slide. Faktor –
faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng di daerah telitian antara lain adalah sifat fisik dan
mekanik batuan, litologi, struktur geologi, kemiringan lereng dan morfologi, vegetasi, dan curah
hujan. Cara penanggulangan ketidakstabilan lereng di daerah telitian dapat dilakukan dengan cara
modifikasi lereng, cara injeksi, dan pengendalian air permukaan.
Kata Kunci: Investigasi geologi, Longsor |
---|