STUDI KARAKTERISTIK GEOLOGI DALAM PERENCANAAN DAN PENENTUAN LOKASI BANGUNAN PELIMPAH DARURAT DI WADUK JATIGEDE, SUMEDANG, JAWA BARAT
Suatu konstruksi bendungan dikatakan baik apabila mampu dan stabil dalam menahan laju air kolam waduk, sehingga pada suatu kondisi tertentu yang mana laju air kolam waduk tersebut mencapai batas maksimal dibutuhkan suatu bangunan pelimpah cadangan (disamping adanya bangunan pelimpah utama) yang d...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Jurusan Teknik Geologi
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/135139/1/230-241%20M1P-03.pdf https://repository.ugm.ac.id/135139/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Suatu konstruksi bendungan dikatakan baik apabila mampu dan stabil dalam menahan laju air
kolam waduk, sehingga pada suatu kondisi tertentu yang mana laju air kolam waduk tersebut
mencapai batas maksimal dibutuhkan suatu bangunan pelimpah cadangan (disamping adanya
bangunan pelimpah utama) yang dapat difungsikan pada suatu waktu, yakni suatu bangunan
pelimpah darurat atau yang lebih dikenal dengan emergency spillway. Terdapat dua alternatif
utama lokasi pembangunan pelimpah darurat di Waduk Jatigede, yakni rencana pelimpah darurat
kiri (sebelah barat bendungan utama) dan pelimpah darurat kanan (sebelah timur bendungan
utama), dimana masing-masing pelimpah darurat alternatif memiliki karakterististik geologi
tertentu. Lokasi perencanan pembangunan pelimpah darurat kedua alternatif secara umum berada
pada areal dengan morfologi tinggian bergelombang lemah hingga sedang ke arah lembah menuju
aliran Sungai Cimanuk. Litologi pada pelimpah darurat kiri didominasi oleh breksi tuff dan
perselingan batupasir-batulempung tufan dari Formasi Breksi Terlipat, sedangkan pelimpah darurat
kanan didominasi breksi vulkanik dari Formasi Halang Bawah. Kedua lokasi berada pada Zona
Sesar Baru Jatigede yang melewati lembah alur Sungai Cimanuk. Sesar besar lain seperti halnya
Sesar Eretan, Sesar Cipining, Sesar Cikandang, dan Sesar Pejagan juga mempengaruhi perencanaan
konstruksi bangunan tersebut. Dari segi kerentanan tanah, pada zona pelimpah darurat kanan sangat
rawan terjadi gerakan tanah sehingga banyak diperkuat dengan bronjong dan geogrid. Berdasarkan
data morfologi, litologi, struktur geologi, dan tingkat kerentanan tanah, bangunan pelimpah darurat
diusulkan untuk dibangun di sebelah kiri dari bendungan utama.
Kata kunci: Bangunan Pelimpah Darurat, Karakteristik Geologi. |
---|