PETROGENESIS BATUAN METAMORF DI DAERAH PERBUKITAN JIWO, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
Batuan metamorf regional dan asosiasinya di Pulau Jawa banyak dijumpai di Komplek Luk Ulo (Jawa Tengah) dan Ciletuh (Jawa Barat). Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sekis biru hadir di Perbukitan Jiwo Barat. Kehadiran sekis biru di daerah tersebut masih membutuhkan penelitian petrogenesis yan...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Published: |
Jurusan Teknik Geologi
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/135154/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Batuan metamorf regional dan asosiasinya di Pulau Jawa banyak dijumpai di Komplek Luk Ulo (Jawa
Tengah) dan Ciletuh (Jawa Barat). Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sekis biru hadir di
Perbukitan Jiwo Barat. Kehadiran sekis biru di daerah tersebut masih membutuhkan penelitian
petrogenesis yang lebih detil terkait dengan tidak dijumpainya melange, ofiolit, dan sedimen dasar
samudera sebagai bukti dari proses subduksi dan keterkaitan secara geologi dengan variasi batuan
metamorf yang lain. Metode penelitian terdiri dari tahap persiapan, tahap pengambilan data lapangan,
tahap analisis data lapangan, tahap analisis laboratorium (petrografi dan X-Ray Fluorscence) serta
tahap integrasi dan intepretasi. Hasil penelitian lapangan menunjukkan batuan metamorf di Perbukitan
Jiwo tersusun oleh filit mika-albit, sekis kalk-silikat, sekis grafit, serpentinit, kuarsit, marmer, sekis
albit-mika, marmer glaukofan, gabro, skarn garnet-wollastonit, dan metabatulanau. Sekis epidotglaukofan tersusun oleh glaukofan, epidot, kuarsa, dan titanit. Marmer glaukofan tersusun oleh kalsit,
albit, glaukofan, pumpelyit, dan lawsonit. Kehadiran serpentinit diasumsikan sebagai bagian proses
ekshumasi dari Perbukitan Jiwo, sedangkan keberadaan bongkah gabro diasumsikan sebagai bagian
dari ocean plate stratigraphy. Hasil metode X-Ray fluorescence yang diplot dalam diagram ACF
menunjukkan protolit dominan berasal batuan pelitik, namun terdapat protolit berasal batuan basaltikandesitik. Fasies metamorfik terdiri dari sekis hijau, sekis biru, serpentinit, dan hornfels/skarn. Proses
metamorfisme di Perbukitan Jiwo tidak hanya oleh proses metamorfisme Pra-Tersier, tetapi juga oleh
proses metamorfisme Paleogen-Neogen. Sekis epidot-glaukofan, marmer glaukofan, gabro, dan
serpentin dapat mengindikasikan adanya proses subduksi berumur Kapur dan kehadiran ocean plate
stratigraphy di Perbukitan Jiwo.
Kata Kunci: Petrogenesis, Perbukitan Jiwo, Bayat, Batuan metamorf, Subduksi |
---|