FRACTURING PADA BATUAN SUMBER PENGHASIL PANAS UNTUK MEMPERCEPAT PENINGKATAN SUHU DALAM SISTEM GEOTHERMAL

Indonesia adalah Negara dengan potensi sumber panas bumi terbesar di dunia. Menurut survey IAGI, Indonesia memiliki 40% potensi panas bumi yang ada di dunia. Energy panas bumi di Indonesia adalah energy terbarukan yang mulai dikembangkan, tetapi banyak faktor yang membuat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ahmad Ilham, Kamal, Kiagus Muhammad, Handeka, Isada Ilham, Ramdhan, Finsa, Pamungkas, Sidik, Muhamad, Ilham Aji, Dermawan
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Departmen Teknik Geologi 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135414/1/GEO3%20FRACTURING%20PADA%20BATUAN%20SUMBER%20PENGHASIL%20PANAS%20UNTUK%20MEMPERCEPAT%20PENINGKATAN%20SUHU%20DALAM%20SISTEM%20GEOTHERMAL.pdf
https://repository.ugm.ac.id/135414/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Indonesia adalah Negara dengan potensi sumber panas bumi terbesar di dunia. Menurut survey IAGI, Indonesia memiliki 40% potensi panas bumi yang ada di dunia. Energy panas bumi di Indonesia adalah energy terbarukan yang mulai dikembangkan, tetapi banyak faktor yang membuat para investor masih kurang tertarik untuk menginvestasikan dananya, salah satunya adalah karena kurangnya panas yang ada atau panas yang hilang sehingga menyebabkan suatu lapangan tidak ekonomis lagi untuk diambil uapnya. Dalam percobaan ini, kami melakukan percobaan untuk menaikkan suhu pada sistem geothermal dengan cara fracturing pada batuan yang menjadi sumber panas. Percobaan ini dilakukan dalam skala laboratorium dan dengan menggunakan panci yang diisi air yang dipanaskan. Kemudian panci tersebut diperluas luas areanya untuk menambah perpindahan panas dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rekahan-rekahan. Hasil yang didapat adalah garis linear yang membandingkan sistem geothermal yang normal (tanpa menggunakan rekahan) dengan sistem geothermal yang sudah diberi rekahan (pendekatan menyerupai rekahan). Didapatlah hasil persamaan garis linear pada sistem geothermal yang normal adalah y = 0,211515 x + 32,18182, dan persamaan garis linear pada sistem geothermal yang sudah diberi rekahan adalah y = y = 0,22515 x +31,5, dimana “x” adalah nilai waktu, dan “y” adalah nilai suhu dalam derajat Celcius. Dari percobaan pendekatan ini kita dapat menyimpulkan bahwa sistem geothermal yang sudah diberi rekahan pada batuan sumber panasnya dengan pendekatan skala laboratorium ini suhunya meningkat lebih cepat dibandingkan sistem geothermal konvensional.