STUDI KERENTANAN AIRTANAH TERHADAP PEMOMPAAN DI KOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH

Kota Pekalongan merupakan salah satu kota industri di Indonesia. Kota Pekalongan memiliki jumlah industri berskala kecil hingga besar sebanyak 4.117 industri pada tahun 2012. Untuk pemenuhan kebutuhan sumber air baku, sebagian besar Industri di Kota Pekalongan memanfaatkan airtanah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Putranto, T.T., ., M. Imam A.W., ., Dian A.W, .
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Departmen Teknik Geologi 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/135422/1/GEO23%20STUDI%20KERENTANAN%20AIRTANAH%20TERHADAP%20PEMOMPAAN%20DI%20KOTA%20PEKALONGAN%2C%20PROVINSI%20JAWA%20TENGAH.pdf
https://repository.ugm.ac.id/135422/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Kota Pekalongan merupakan salah satu kota industri di Indonesia. Kota Pekalongan memiliki jumlah industri berskala kecil hingga besar sebanyak 4.117 industri pada tahun 2012. Untuk pemenuhan kebutuhan sumber air baku, sebagian besar Industri di Kota Pekalongan memanfaatkan airtanah dari sumur bor yang diturap dari akuifer tertekan. Pemanfaatan airtanah dari akuifer tertekan secara berlebihan akan mengakibatkan akuifer kehilangan tekanan dan terjadinya pengisian akuifer oleh airlaut. Oleh sebab itu diperlukan kajian mengenai kerentanan dan risiko airtanah terhadap pemompaan. Kerentanan dan risiko airtanah terhadap pemompaan dianalisis secara spasial dengan melakukan overlay parameter. Parameter yang digunakan meliputi karakteristik respon akuifer, karakteristik daya simpan akuifer, ketebalan akuifer, kedalaman muka airtanah dan jarak dengan muka air asin. Parameter kemudian dilakukan pembobotan untuk menentukan daerah yang rentan terhadap pemompaan. Untuk menentukan daerah yang berisiko terhadap pemompaan di lakukan overlay dengan menambahkan parameter kepadatan industri. Penambahan parameter industri dikarenakan industri membutuhkan air bersih sekitar 500-6.000 liter/industri/hari. Area dengan tingkat kerentanan sangat tinggi memiliki karakteristik kedalaman muka airtanah 0-5 mbawah muka tanah (mbmt) untuk daerah yang terletak di bagian selatan, sedangkan daerah yang berada di bagian utara memiliki kedalaman muka airtanah 5-10 mbmt. Jarak dengan muka air asin di bagian utara kota 0-0,1 km sedangkan di bagian selatan kota 1-10 km. Nilai karakteristik respon akuifer 100-100.000 m 2 /hari. Area yang memiliki nilai risiko sangat tinggi memiliki karakteristik kepadatan industri 20,9 industri/km 2 dengan tingkat kerentanan sangat tinggi.