Kajian hubungan ntara sifat resistensi dengan kemampuan bakteri mengakumulasi tembaga
ABSTRACT: Tembaga pada konsentrasi tinggi bersifat toksik bagi bakteri, tetapi beberapa bakteri dapat bertahan hidup dengan melakukan mekanisme resistensi. Mekanisme resistensi dapat terjadi dengan cara akumulasi tembaga di dalam sel atau pemompaan tembaga keluar dari sel. Penambahan CuSCX (5 mM dan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2002
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/17519/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=277 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | ABSTRACT:
Tembaga pada konsentrasi tinggi bersifat toksik bagi bakteri, tetapi beberapa bakteri dapat bertahan hidup dengan melakukan mekanisme resistensi. Mekanisme resistensi dapat terjadi dengan cara akumulasi tembaga di dalam sel atau pemompaan tembaga keluar dari sel.
Penambahan CuSCX (5 mM dan 6 mM) ke dalam medium menyebabkan pertumbuhan isolat bakteri Cl, C2, C4, dan D2 menjadi lambat dan memperpanjang fase lag. Hasil analisis menunjukkan bahwa resistensi isolat bakteri terhadap tembaga terjadi dengan mengakumulasi tembaga di dalam sel. Pada medium yang mengandung 6 mM CuSOv bakteri mengakumulasi tembaga 227,24 - 508,01 mg Cu per gram berat keringsel.
Kata kunci: Bakteri-resisten tembaga, akumulasi, pertumbuhan |
---|