Pemeriksaan serologik menggunakan antigen lipoarabinomannan untuk diagnosis tuberkulosis paru.

• Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
• Format: Article NonPeerReviewed
• Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1997
• Subjects: Jurnal i-lib UGM
• Online Access: https://repository.ugm.ac.id/18600/; http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1394
• Institution: Universitas Gadjah Mada

Tuberculosis is still an important public health problem, especially in the developing countries. Efforts have been made to overcome the problem. However, tuberculosis control program has not yet been satisfactory. This is due to various factors which might affect the development of the disease, including poverty, lack of understanding about the disease, relatively long period of time needed for treatment as well as increasing number of resistant strain against antimycobacterial drugs. One of the most important ways in controlling tuberculosis is case finding. An acurate and reliable diagnostic kit is also needed to establish the diagnosis. In this study we evaluated sensitivity and specificity of lipoarabinomannan as antigen for serological examination (Mycodot) in patients suspected of having tuberculosis. Using culture of sputum as gold standard, we observed that the sensitivity and specificity of Mycodot were 50% and 70.59%, respectively. This sensitivity was much lower than that of previous study. Interestingly, we found that 47,55% of suspected cases were negative for all three different examinations (acid fast, culture and Mycodot). With respect to this finding it is suggested that better and proper microbiological examination is required to diagnose patient with suspected tuberculosis Key words: Tuberculosis - Lipoarabinomannan - Mycodot - Acid fast - Mycobacterial Culture Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan yang panting, terutama di negara sedang berkembang. Berbagai usaha untuk menanggulangi penyakit ini telah dilakukan, namun belum diperoleh hasil seperti yang diharapkan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya pengetahuan mengenai penyakit ini, jangka pengobatan yang panjang, peningkatan strain bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Salah satu unsur penting pada penanggulangan penyakit tuberkulosis adalah penemuan kasus baru. Untuk ini sarana diagnosis yang akurat dan terpercaya mutlak diperlukan. Pada penelitian ini telah dievaluasi sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan serologik yang menggunakan antigen lipoarabinomannan (Mycodot) pada pasien tersangka tuberkulosis paru. Dengan dengan menggunakan biakan sputum sebagai standar utama, diperoleh sensitivitas dan spesifisitas sebesar 50% dan 70,59%. Sensitivitas ini lebih rendah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya menggunakan antigen yang sama. Pada penelitian ini ditemukan 47,55% kasus negatif untuk ketiga pemeriksaan yang diujikan (pemeriksaan langsung bakteri tahan asam, biakan, Mycodot). Penemuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan diagnosis dan fasilitas pemeriksaan mikrobiologik periu ditingkatkan dalam rangka penanggulangan penyakit tuberkulosis.