Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.

In addition to the previously known of subperiodic and periodic form, the nonperiodic form of B. malayi Lichtenstein was recently reported from East Kalimantan as a new filarial different subspecies. The morphology or natural habitat of filarial parasite was recently described. This paper reports da...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1997
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/18653/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1449
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
id id-ugm-repo.18653
record_format dspace
spelling id-ugm-repo.186532014-06-18T00:38:10Z https://repository.ugm.ac.id/18653/ Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur. Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM In addition to the previously known of subperiodic and periodic form, the nonperiodic form of B. malayi Lichtenstein was recently reported from East Kalimantan as a new filarial different subspecies. The morphology or natural habitat of filarial parasite was recently described. This paper reports daytime transmission of the disease found in highly endemic area of Dayak, indigenous inhabitants of Krayan area, Long Ikis district, Pasir regency, East Kalimantan. To show such transmission, the microfilaria carrier was followed by daily activities at daytime. When the carrier was at work in the forest, the wild mosquitoes landing and feeding on him were collected, then reared in a laboratory until 14 days. The remains alive of mosquitoes were then morphologically identified and dissected. Infective larvae were recovered from 2 dissected mosquito species, Mansonia bonnae and Mansonia uniformis. Out of 131 alive mosquitoes dissected, 15 (consisting of 10 Ma.bonneae or 13,0% and 5 Ma. uniformis or 11,6%) were found infectious, from which 23 recovered and 11 filarial larvae respectively. Totally, 34 infective B.malayi larvae recovered: 24 larvae from the head and another 10 from the thorax. Key words: Brugia malayi - nonperiodic form - daytime transmission - Mansonia bonnae - Mansonia uniformis Filaria subspecies baru, B.malayi nonperiodik, yang belum lama ini ditemukan pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur, menambah macam subspesies lama bentuk subperiodik dan periodik nokturna, spesies filaria yang sama. Morfologi subspesies filaria ini telah dilaporkan, demikian pula mengenai habitat aslinya yang sesuai, yaitu lingkungan hutan tertutup. Dalam makalah ini dilaporkan penularan siang hari bentuk filariasis tersebut yang terjadi di daerah endemik yang sangat tinggi di Krayan, kecamatan Long Ikis, kabupaten Pasir. Nyamuk yang ditangkap ketika sedang menggigit penderita yang sedang bekerja dalam hutan, dipelihara di laboratorium selama 14 hari. Selanjutnya, nyamuk diidentifikasi dan dibedah. Dad pembedahan 131 ekor nyamuk yang masih bertahan hidup didapatkan 15 ekor infeksius, masing-masing 10 ekor nyamuk Ma.bonneae (13,0%) dan 5 ekor Ma.uniformis 111,6%), masing-masing dengan 23 ekor dan 11 ekor larva filaria infektif B. malayi nonperiodik. Secara keseluruhan, 34 ekor larva infektif tersebut didapatkan 24 ekor dari kepala dan 10 ekor dad thoraks. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1997 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1997) Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1449
institution Universitas Gadjah Mada
building UGM Library
country Indonesia
collection Repository Civitas UGM
topic Jurnal i-lib UGM
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
description In addition to the previously known of subperiodic and periodic form, the nonperiodic form of B. malayi Lichtenstein was recently reported from East Kalimantan as a new filarial different subspecies. The morphology or natural habitat of filarial parasite was recently described. This paper reports daytime transmission of the disease found in highly endemic area of Dayak, indigenous inhabitants of Krayan area, Long Ikis district, Pasir regency, East Kalimantan. To show such transmission, the microfilaria carrier was followed by daily activities at daytime. When the carrier was at work in the forest, the wild mosquitoes landing and feeding on him were collected, then reared in a laboratory until 14 days. The remains alive of mosquitoes were then morphologically identified and dissected. Infective larvae were recovered from 2 dissected mosquito species, Mansonia bonnae and Mansonia uniformis. Out of 131 alive mosquitoes dissected, 15 (consisting of 10 Ma.bonneae or 13,0% and 5 Ma. uniformis or 11,6%) were found infectious, from which 23 recovered and 11 filarial larvae respectively. Totally, 34 infective B.malayi larvae recovered: 24 larvae from the head and another 10 from the thorax. Key words: Brugia malayi - nonperiodic form - daytime transmission - Mansonia bonnae - Mansonia uniformis Filaria subspecies baru, B.malayi nonperiodik, yang belum lama ini ditemukan pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur, menambah macam subspesies lama bentuk subperiodik dan periodik nokturna, spesies filaria yang sama. Morfologi subspesies filaria ini telah dilaporkan, demikian pula mengenai habitat aslinya yang sesuai, yaitu lingkungan hutan tertutup. Dalam makalah ini dilaporkan penularan siang hari bentuk filariasis tersebut yang terjadi di daerah endemik yang sangat tinggi di Krayan, kecamatan Long Ikis, kabupaten Pasir. Nyamuk yang ditangkap ketika sedang menggigit penderita yang sedang bekerja dalam hutan, dipelihara di laboratorium selama 14 hari. Selanjutnya, nyamuk diidentifikasi dan dibedah. Dad pembedahan 131 ekor nyamuk yang masih bertahan hidup didapatkan 15 ekor infeksius, masing-masing 10 ekor nyamuk Ma.bonneae (13,0%) dan 5 ekor Ma.uniformis 111,6%), masing-masing dengan 23 ekor dan 11 ekor larva filaria infektif B. malayi nonperiodik. Secara keseluruhan, 34 ekor larva infektif tersebut didapatkan 24 ekor dari kepala dan 10 ekor dad thoraks.
format Article
NonPeerReviewed
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
title Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
title_short Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
title_full Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
title_fullStr Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
title_full_unstemmed Penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli Dayak di Kalimantan Timur.
title_sort penularan siang hari filariasis yang disebabkan oleh brugia malayi nonperiodik pada penduduk asli dayak di kalimantan timur.
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
publishDate 1997
url https://repository.ugm.ac.id/18653/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=1449
_version_ 1681217310914772992