RELIGIOUS PEOPLE'S REACTION TOWARDS DUTCH COLONIALISM IN JAVANESE VILLAGES 1870-1930'S (Reaksi Keagamaan terhadap Kolonial Belanda di Pedesaanjawa 1870-1930)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola orientasi keagamaan komunitas Jawa pada zaman Kolonial. Persoalan pokok yang dikaji dalam tesis ini adalah perkembangan dan perubahan sosial-ekonomi di Jawa berkaitan dengan perubahan orientasi keagamaan. Untuk mempermudah membatasi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2004
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/19270/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2100
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola orientasi keagamaan komunitas Jawa pada zaman Kolonial. Persoalan pokok yang dikaji dalam tesis ini adalah perkembangan dan perubahan sosial-ekonomi di Jawa berkaitan dengan perubahan orientasi keagamaan. Untuk mempermudah membatasi persoalan, maka tesis ini memfokuskan perhatian pada Islam dan Kristen di masyarakat pedesaan Jawa dalam kaitannya dengan pola-pola perubahan kebijakan Kolonial. Tesis ini akan melihat proses dan dinamika keagamaan (Islam dan Kristen) dari Masa Liberal sampai dengan tahun 1930-an. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah, dalam arti bahwa penelitian ini bukan murni tulisan sejarah. Pendekatan sejarah digunakan untuk mencoba menelusuri berbagai ragam respon keagamaan secara prosesual dengan mengambil tema yang signifikan dalam spasial ruang yang signifikan pula. Tujuan utama tesis ini adalah mencoba merumuskan dan mempolakan dialog antariman pada awalnya dengan mengambil latarbelakang masyarakat desa Jawa zaman Kolonial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa berakhirnya Sistem Tanam Paksa tahun 1870, berbagai perubahan telah terjadi. Hal ini telah memberikan akibat berbeda terhadap masyarakat beragama pedesaanjawa. Paling tidak ada tiga pilar pokok reaksi keagamaan pedesaanjawa, yaitu, tradisionalisme, universalisme, dan kolonialisme. Tiga pilar ini telah memberikan imajinasi pluralisme agama dengan berbagai cara mengekspresikannya. Suatu yang penting adalah munculnya gerakan-gerakan keagamaan pedesaan yang cenderung menggunakan elemen-elemen tradisional, tetapi sekaligus sebagai pemahaman kritis terhadap perubahan sosial-ekonomi di pedesaan. Suatu contoh yang penting adalah gerakan Sadrach dan Samin yang mencoba meramu konflik dan kooperasi sebagai suatu bentuk pemahaman kritis terhadap kondisi desa vane sudah mulai berubah akibat kolonialisme. Pluralitas keberagamaan lokal sebagai respon terhadap gejala agama uni¬versal (Islam dan Kristen) dan kolonialisme telah menjadi bagian pola dia¬log antaragama di pedesaam Jawa walaupun muncul kecenderungan pola-pola sekularisasi baik dari Islam maupun Kristen. Menimbang keterlibatan agama dalam gerakan sosial-politik di pedesaan Jawa pada tahun 1870-1940-an, maka tesis ini menyimpulkan bahwa kehidupan agama kaitannya dengan proses sosial-ekonorni di pedesaan Jawa telah mengalami perubahan interpretasi