PROTOTIPE KTT DIAGNOSTIK UNTUK DETEKSI STREPTOKOKOSIS PADA PRIMATA DENGAN ELIS A-ANTIBODI MONOKLONAL PENANGKAP ANTIGEN
Penelitian ini bertujuan mengembangkan sarana diagnostik untuk kontrol streptococcosis pada primata dengan ELISA-monoclonal antibody penangkap antigen M-like protein (MLP) Streptococcus equi subsp. zooepidemiats grup C (SGC). M-like protein SGC diekstraksi dengan menggunakan lisozim dan Nasetilmuram...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/195/1/deposit.zip https://repository.ugm.ac.id/195/ http://jurnal.ugm.ac.id/index.php/jsv/issue/view/60 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Penelitian ini bertujuan mengembangkan sarana diagnostik untuk kontrol streptococcosis pada primata dengan ELISA-monoclonal antibody penangkap antigen M-like protein (MLP) Streptococcus equi subsp. zooepidemiats grup C (SGC). M-like protein SGC diekstraksi dengan menggunakan lisozim dan Nasetilmuramidase. Protein dengan besar sekitar 58 kDa digunakan sebagai antigen untuk menimbulkan antibodi pada mencit Balb/c. Mencit yang mengandung antibodi dengan absorban tertinggi (2,868) diambil limpanya untuk memperolehl imfosit imUn( limfoblast). Hasil fusi sel mieloma dan limfoblast diperoleh4 klon hibridoma yang positif mengandung antibodi terhadap MLP, dengan nilai absorban pada ELISA masing-masing 1,900, 1,963, 1,895 dan 2,050. Hasil propagasi cairan asites mencit Balb/c diperoleh monoklonal antibodi terhadapMLP S. equi subsp. zooepidemicus dengan nilai absorban dan konsentrasi sebagai berikut: asitesI = 1,597(5,50mg), asites 2 : 1,940 (5,75 mg), dan asites 3 : 3,012 (5,80 mg). Antibodi monoklonal memperlihatkanspesifitas yang cukup tinggi karena hanya mengenal I epitop spesifik yang diperlihatkan pada uji Western blot dengan menampakkan pita tunggal pada sekitar 58 kDa dan menunjukkan reaksi positif pada uji dot-blot. Antibodi monoklonal memperlihatkan sensitifitas yang cukup tinggi setelah diuji dengan serum hewan percobaan tikus yang diinfeksi buatan dengan S. equi subsp. zooepidemicus dengan hasil absorban pada uji ELISA lebih dari 1,00 dan menunjukkan reaksi positif pada uji dot-blot. Hasil uji terhadap sampel serum Macacafascicularis menunjukkan bahwa 97 ,56% positif.Kata kunci: S. equi subsp. zooepidemicus, antibodi monoklonal, M-like protein, primata |
---|