Filariasis yang disebabkan oleh Brugia Malayi nonperiodik pada pendatang lama Bugis dan Banjar di Kalimantan Timur

ABSTRACT Nonperiodic form of B. malayi was recently discovered as a new infraspecific variant (new subspecies) of filarial parasite found among Dayak Indigenous people living scattered in deep forest of East Kalimantan. In this research, clinical or blood (including membrane filter concentration met...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1998
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/20742/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3598
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:ABSTRACT Nonperiodic form of B. malayi was recently discovered as a new infraspecific variant (new subspecies) of filarial parasite found among Dayak Indigenous people living scattered in deep forest of East Kalimantan. In this research, clinical or blood (including membrane filter concentration method) examinations were carried out on Bugis or Banjar tribais in kampongs or more open areas in East Kalimantan. The malayan filariasis infections were detected among them, but not in high prevalence nor microfilarial density, such as found in two villages in Mahakam delta or another one In Bontang area, Kutai regency. The clinical manifestations, however, were not severe nor specific. Key words: Brugia malayi - nonperiodic form - Bugis and Banjar settler - natural selection pressure - parasite dispersal. B. malayi nonperlodik dikenal sebagai filaria varlan baru infraspesifik (subspesies band yang beium lama ini dltemukan sebagai penyebab filarlasis di Kalimantan Timur, terutama pada penduduk asil Dayak dalam hutan yang masih tertutup (deep forest) sebagai habitat aiaminya. Dad pemeriksaan darah, termasuk dengan cara konsentrasi, dan pemeriksaan klinis yang dilakukan dalam penelitian ini, filariasis yang disebabkan oieh subspesies Maria tersebut dltemukan pula pada penduduk pendatang lama, orang-orang Bugis dan Banjar, yang tinggal di daerah yang leblh terbuka membentuk perkampungan. Meskipun demikian, yang didapatkan pada penduduk hanyalah prevalensi parasit yang rendah, intensitas infeksi yang ringan dan keiainan kiinis yang ringan atau kurang spesifik, seperti dijumpal di dua desa di delta Mahakam dan sebuah desa di Bontang, kabupaten Kutai.