Hubungan Pengaturan Waktu Penampungan Air Hujan

Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mencermati hubungan antara pengaturan waktu penampungan air hujan dengan penurunan keracunan Pb, (2) menemukan perbedaan keracunan Pb antara masyarakat yang meminum air hujan dari air yang ditampung melalui atap seng dan bukan atap seng, (3) rnemahami korelasi an...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/20968/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3826
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mencermati hubungan antara pengaturan waktu penampungan air hujan dengan penurunan keracunan Pb, (2) menemukan perbedaan keracunan Pb antara masyarakat yang meminum air hujan dari air yang ditampung melalui atap seng dan bukan atap seng, (3) rnemahami korelasi antara pekerjaan perilaku merokok, jenis sumber air minum dan tempat pengumpulannya, dan jarak antara rumah dengan derajad keracunan Pb, dan (4) menemukan hubungan antara keracunan Pb dan gejala subyektif antara lain sakit kepala, kelelahan, nyeri perut diare, muntah-mntah dan gangguan tidur. Studi in menggunakan pendekatan quasi experiment. Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai air minum. Sampling dilaksanakan menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara dan quesioner, pencermatan konsentrasi Pb digunakan metode AAS di laboratorium. Analisis dilakukan secara deskriptif dan analitis menggunakan uji korelasi dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengaturan waktu penampungan sekitar 20 menit dapat menurunkan tingkat keracunan Pb, (2) tidak ditemukan perbedaan antara tingkat keracunan Pb bagi mereka yang meminum air dari air yang ditampung melalui atap seng dan bukan seng, (3) tidak ditemukan hubungan antar factor pekerjaan, perilaku merokok, jenis sumber air dan tempat penampungan dan jarak rumah terhadap tingkat keracunan Pb, dan (4) tidak ditemukan hubungan antara tingkat keracunan Pb dengan gejala subyektif masyarakat antara lain sakit kepala, kelelahan, nyeri perut diare, muntah-mntah dan gangguan tidur. Kata kunci: Waktu, Pb, hujan, atap, gejala