Growth, Yield and Seed Quality of Corn (Zea Mays L.) And Soybean (Glycine Max L. Merr.) As Affected by Population Density in Row Intercropping.

Suatu penehtian dengan percobaan lapangan, dilanjutkan dengan pengamatan laboratorium telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi populasi tanaman pada tumpang sari larikan jagung dengan kedelai terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benihnya. Juga untuk dapat menentukan proporsi masing-masi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1992
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/21836/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4713
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Suatu penehtian dengan percobaan lapangan, dilanjutkan dengan pengamatan laboratorium telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi populasi tanaman pada tumpang sari larikan jagung dengan kedelai terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas benihnya. Juga untuk dapat menentukan proporsi masing-masing tanaman dalam tumpangsari larikan yang terbaik, yang memberikan hasil dan kualitas benih yang memenuhi standar sertifikasi benih. Diharapkan cara ini dapat dipakai sebagai alternatif cara memproduksi benih, utamanya jagung dan kedelai. Percobaan ini menerapkan rancangan acak lengkap berblok, dengan enam perlakuan, tiga ulangan, luas petak masing-masing 6 x 11 m2. Cara bertanam dengan tumpangsari larikan, ternyata mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai dan hasilnya, namun tidak pada kualitasnya. Lebih sedikit populasi tanaman kedelai, menghasilkan tanaman lebih tinggi, umur panjang, hasil per tanaman lebih rendah dan sebaliknya. Benih kedelai berukuran besar, cenderung mempunyai kandungan protein lebih tinggi. Pert umbuhan, pembungaan dan umur tanaman jagung, juga dipengaruhi sistem Mi. Populasi tanaman yang lebih rendah, menghasilkaritanaman lebih pendek, umur lebih panjang, hasil per tanaman lebih tinggi, dan sebaliknya. Benih jagung berukuran besar cenderung mempunyai kandungan protein lebih tinggi. Proporsi benih besar, lebih tinggi pada populasi tanaman yang rendah. Tumpang sari larikan dengan: satu larik jagung + empat larik kedelai