Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta.
Intensifikasi budidaya labu-labuan ternyata diikuti oleh peningkatan jumlah tanaman yang menderita sakit yang diduga disebabkan oleh virus. Untuk mengetahui jenis virus penyebab mosaik tersebut, 83 sampel tanaman yang menunjukkan gejala mosaik atau gejala yang sejenis dikumpulkan dari Daerah Istimew...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
1993
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/21993/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4873 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.21993 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.219932014-06-18T00:39:54Z https://repository.ugm.ac.id/21993/ Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Intensifikasi budidaya labu-labuan ternyata diikuti oleh peningkatan jumlah tanaman yang menderita sakit yang diduga disebabkan oleh virus. Untuk mengetahui jenis virus penyebab mosaik tersebut, 83 sampel tanaman yang menunjukkan gejala mosaik atau gejala yang sejenis dikumpulkan dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dari September 1991 sampai Mei 1992. Sampel yang terkumpul direaksikan dengan antibodi poliklonal terhadap cucumber mosaic virus (CMV), watermelon mosaic virus 2 (WMV-2), watermelon strain of papaya ringspot virus (PRSV-W) dan zucchini yellow mosaic virus (ZYMV) dalam dot-immunobinding assay (DIA). Antibodi terhadap CMV bereaksi dengan 31 sampel timun, waluh, semangka, gambas dan pare. Antibodi terhadap WMV-2 bereaksi dengan 29 sarripel waluh din semangka. Tiga sampel tanaman waluh dan semangka bereaksi dengan antibodi terhadap PRSV-W, sedangkan 10 sampel wuluh dan pare bereaksi dengan antibodi terhadap ZYMV. Empat dari 20 sampel waluh yang bereaksi positif dengan antibodi terhadap WMV-2 juga bereaksi dengan antibodi terhadap CMV. Data yang diperoleh memberikan petunjuk bahwa di daerah penelitian terdapat paling sedikit empat jenis virus yang dapat membahayakan budidaya labu-labuan. Untuk mengurangi kerugian akibat serangan virus tersebut, disarankan agar sanitasi lingkungan ditingkatkan, terutama dengan cara tidak membiarkan tumbuh tanaman cucurbitaceae yang terinfeksi virus. Kola kunci: Cucurbitaceae, potyvirus, dot-immunobinding assay. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1993 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1993) Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4873 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
description |
Intensifikasi budidaya labu-labuan ternyata diikuti oleh peningkatan jumlah tanaman yang menderita sakit yang diduga disebabkan oleh virus. Untuk mengetahui jenis virus penyebab mosaik tersebut, 83 sampel tanaman yang menunjukkan gejala mosaik atau gejala yang sejenis dikumpulkan dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya dari September 1991 sampai Mei 1992. Sampel yang terkumpul direaksikan dengan antibodi poliklonal terhadap cucumber mosaic virus (CMV), watermelon mosaic virus 2 (WMV-2), watermelon strain of papaya ringspot virus (PRSV-W) dan zucchini yellow mosaic virus (ZYMV) dalam dot-immunobinding assay (DIA).
Antibodi terhadap CMV bereaksi dengan 31 sampel timun, waluh, semangka, gambas dan pare. Antibodi terhadap WMV-2 bereaksi dengan 29 sarripel waluh din semangka. Tiga sampel tanaman waluh dan semangka bereaksi dengan antibodi terhadap PRSV-W, sedangkan 10 sampel wuluh dan pare bereaksi dengan antibodi terhadap ZYMV. Empat dari 20 sampel waluh yang bereaksi positif dengan antibodi terhadap WMV-2 juga bereaksi dengan antibodi terhadap CMV.
Data yang diperoleh memberikan petunjuk bahwa di daerah penelitian terdapat
paling sedikit empat jenis virus yang dapat membahayakan budidaya labu-labuan. Untuk mengurangi kerugian akibat serangan virus tersebut, disarankan agar sanitasi lingkungan ditingkatkan, terutama dengan cara tidak membiarkan tumbuh tanaman cucurbitaceae yang terinfeksi virus.
Kola kunci: Cucurbitaceae, potyvirus, dot-immunobinding assay. |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
title_short |
Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
title_full |
Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
title_fullStr |
Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
title_full_unstemmed |
Detection and Identification of Cucurbit Viruses in Yogyakarta. |
title_sort |
detection and identification of cucurbit viruses in yogyakarta. |
publisher |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
1993 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/21993/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=4873 |
_version_ |
1681217937798594560 |