KAJIAN LINTAS SEKSIONAL SKABIES SARKOPTIK PADA KAMBING DI KABUPATEN KULONPROGO

ABSTRACT: Kajian Mites seksional skabies sarkoptik telah dilaksanakan terhadap 2615 kambing dari 492 peternak, meliputi seluruh keeansatan serta 40 dari 88 desa keseluruhan di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Kajian ini bertujuan untuk (a) mendeteksi faktor-faktor peternak terhadap prevalensi skabi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1996
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/22140/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=5021
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:ABSTRACT: Kajian Mites seksional skabies sarkoptik telah dilaksanakan terhadap 2615 kambing dari 492 peternak, meliputi seluruh keeansatan serta 40 dari 88 desa keseluruhan di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Kajian ini bertujuan untuk (a) mendeteksi faktor-faktor peternak terhadap prevalensi skabies sarkoptik pada kambing, (b) mendeteksi faktor-faktor ternak (kambing) terhadap kejadian penyakit tersebut padanya, dan (c ) mengetahui prevalensi skabies sarkoptik pada kambing di Kabupaten Kulonprogo. Prosedur pengambilan sampling dilakukan dengan tiga tahapan dan klaster kambing dikatakan positif skabies sarkoptik, bila terdapat gejala klinis skabies dan pemeriksaan rutin laboratoris positif terhadap Sarcoptes scablei. Hasil yang didapat pada kajian ini adalah adanya asosiasi yang nyata terhadap kecenderungan penyebab terjadinya skabies sarkoptik. Pada tingkat peternak faktor-faktor yang berasosiasi adalah : kebersthan kandang, kepadatan ternak dalam kandang, adanya hewn barn, hewan bans berasal dari daerah lain, kandang panggung, dipisahkan antara anak dengan induknya, jarak kandang satu dengan lainnya, kandang tertutup. Faktor-faktor lain seperti hewan berasal dari daerah dataran tinge, pendidikan formal serta pengalaman beternak tidak berasosiasi terhadap terjadinya skabies sarkoptik. Pada tingkat ternak faktor-faktor yang berasosiasi adalah : adanya hewan baru, gejala klinis skabies, pernah terinfeksi skabies dan umur. Faktor-faktor lain seperti : bangsa, jenis kelamin tidak berasosiasi terhadap terjadinya skabies sarkoptik . Prevalensi skabies sarkoptik pada tingkat peternak dan ternak masing-masing 9,3% (46/492) dan 7,8% (205/2615).