Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae
ABSTRAK Ekstrak diklorometana dari Artemisia pacifica Nutt, tam. Asteraceae pada dosis 1 mg/ml menghambat pertumbuhan in vitro dad Staphylococcus aureus (UA 9-29), Bacillus subtilis (UA 227), Klebsiella pneumoniae (UA 3-9) dan Candida albicans (UA 97). Dengan ekstraksi dan partisi yang dirnonitor ol...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
1993
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/23860/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6821 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.23860 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.238602014-06-18T00:39:54Z https://repository.ugm.ac.id/23860/ Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRAK Ekstrak diklorometana dari Artemisia pacifica Nutt, tam. Asteraceae pada dosis 1 mg/ml menghambat pertumbuhan in vitro dad Staphylococcus aureus (UA 9-29), Bacillus subtilis (UA 227), Klebsiella pneumoniae (UA 3-9) dan Candida albicans (UA 97). Dengan ekstraksi dan partisi yang dirnonitor oleh uji antibakteri, komponen aktif dapat terko. nsentrasi dalam suatu fraksi. Kemudian dengan kolom kromatografi dan KLT preparatif senyawa aktif dapat diisolasi. Identifikasi senyawa tersebut dilakukan secara kimia, fisika serta membandingkan dengan data yang teiah dilaporkan sebelumnya. Senyawa tersebut diklasifikasikan sebagai suatu senyawa poliasetllen yang disebut dehidrofalkarindiol atau heptadeka-1,9(),16-tries-4,6---diun-3,8,diol. Dehidrofalkarindiol pada dosis 100 ug/rnl mampu menghambat perfumbuhan K. pneumoniae,. dan pada dosis 50 ug/ml mampu menghambat pertumbuhan S. aureus. Lebih jauh lagi, pada dosis 25 ug/m1 senyawa inn mampu menghambat pertumbuhan B. subtilis dan C. albicans. Tetapi derivat diasetil dad senyawa inn pada dosis 100 ug/m1 tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi. Kato kunch Dehidrofalkarindiol, Artemisia pacifica, antibakted, antifungi ABSTRACT The dichloromethane extract of Artemisia pacifica Nutt, lam. Asteraceae at the dose of 1 mg/ml, demonstrated the growth inhibition in vitro against Staphylococcus aureus (UA 9-29), Bacillus subtilis (UA 2-27), Klebsiella pneumoniae (UA 3-9) and Candida albicans (UA 97). In order to obtain concentrated active fractions, the extract was re-extracted and partitioned which was monitored by an antiinfective bioassay. Subsequently, the active compound was isolated from these fractions by chromatography techniques such as column and preparative thick layer chromatography. By comparing its physical and chemical data with previously reported data, this compound was classified as a polyacelyienic compound and was identified as dehydrofalcarindiol (heptadeca-1,9(4,16-trien-4,6-dikil�3,8-dio0. At the dose of 100 ug/ml, dehydrofalcarindiol inhibited the growth of K. pneumoniae and at 50 uglml this compound was able to inhibit the growth of S. aureus. Furthermore, at the dose of 25 ug/mi dehydrofalcarindiol was capable to inhibit B. subtilis and C. albicans. However, its diacetate derivative was devoid of activity at 100 ug/mi. Key words : Dehydrofalcarindiol, Artemisia pacifica, Antibacterial and antifungal [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1993 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (1993) Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6821 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
description |
ABSTRAK
Ekstrak diklorometana dari Artemisia pacifica Nutt, tam. Asteraceae pada dosis 1 mg/ml menghambat pertumbuhan in vitro dad Staphylococcus aureus (UA 9-29), Bacillus subtilis (UA 227), Klebsiella pneumoniae (UA 3-9) dan Candida albicans (UA 97). Dengan ekstraksi dan partisi yang dirnonitor oleh uji antibakteri, komponen aktif dapat terko. nsentrasi dalam suatu fraksi. Kemudian dengan kolom kromatografi dan KLT preparatif senyawa aktif dapat diisolasi. Identifikasi senyawa tersebut dilakukan secara kimia, fisika serta membandingkan dengan data yang teiah dilaporkan sebelumnya. Senyawa tersebut diklasifikasikan sebagai suatu senyawa poliasetllen yang disebut dehidrofalkarindiol atau heptadeka-1,9(),16-tries-4,6---diun-3,8,diol. Dehidrofalkarindiol pada dosis 100 ug/rnl mampu menghambat perfumbuhan K. pneumoniae,. dan pada dosis 50 ug/ml mampu menghambat pertumbuhan S. aureus. Lebih jauh lagi, pada dosis 25 ug/m1 senyawa inn mampu menghambat pertumbuhan B. subtilis dan C. albicans. Tetapi derivat diasetil dad senyawa inn pada dosis 100 ug/m1 tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi.
Kato kunch Dehidrofalkarindiol, Artemisia pacifica, antibakted, antifungi
ABSTRACT
The dichloromethane extract of Artemisia pacifica Nutt, lam. Asteraceae at the dose of 1 mg/ml, demonstrated the growth inhibition in vitro against Staphylococcus aureus (UA 9-29), Bacillus subtilis (UA 2-27), Klebsiella pneumoniae (UA 3-9) and Candida albicans (UA 97). In order to obtain concentrated active fractions, the extract was re-extracted and partitioned which was monitored by an antiinfective bioassay. Subsequently, the active compound was isolated from these fractions by chromatography techniques such as column and preparative thick layer chromatography. By comparing its physical and chemical data with previously reported data, this compound was classified as a polyacelyienic compound and was identified as dehydrofalcarindiol (heptadeca-1,9(4,16-trien-4,6-dikil�3,8-dio0. At the dose of 100 ug/ml, dehydrofalcarindiol inhibited the growth of K. pneumoniae and at 50 uglml this compound was able to inhibit the growth of S. aureus. Furthermore, at the dose of 25 ug/mi dehydrofalcarindiol was capable to inhibit B. subtilis and C. albicans. However, its diacetate derivative was devoid of activity at 100 ug/mi.
Key words : Dehydrofalcarindiol, Artemisia pacifica, Antibacterial and antifungal |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
title_short |
Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
title_full |
Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
title_fullStr |
Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
title_full_unstemmed |
Dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. Asteraceae |
title_sort |
dehidrofalkarindiol, senyawa antimikroba dan antifungi yang diisolasi dari artemisia pacifica nutt, fam. asteraceae |
publisher |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
1993 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/23860/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6821 |
_version_ |
1681218288302948352 |