Analisis Pekerjaan Pegawai Bagian Teknis Balai Laboratorium Kesehatan Semarang Sebagai Dasar Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan = Job Analysis of Technical Officers at Office of Health Laboratory for Developing ...
Background: Office of Health Laboratory Jawa Tengah Province in Semarang has 76 employees, which consists of 42 (56%) technical officers (health controller, analyst, pharmacy controller, and health personnel) and 34 (46%) nontechnical or administrative officers. According to Local Regulation of Cent...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/25271/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=8262 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Background: Office of Health Laboratory Jawa Tengah Province in Semarang has 76 employees, which consists of 42 (56%) technical officers (health controller, analyst, pharmacy controller, and health personnel) and 34 (46%) nontechnical or administrative officers. According to Local Regulation of Central Java Province No. 1/2000. as a functional institutions under Office of Ministry of Health Central Java Province, job analysis (job description and job specification) should be developed according to identify education and training program to promote the technical officers skills.
Methods: This research was descriptive case study in 2003. The objectives of this study were described characteristics of technical officers based on educational background, knowledge and proficiency of technical skills in performing job. Interview and observation was conducted to explore job description and job specification of 10 health controller, 5 analyst, 1 pharmacy controller and 2 health personnels. Cross The validation of the data was conducted by interviewed head manager, head of administrative affairs and 3 head of clivison (Chemical, Microbilogy and Pathology).
Results: Health controllers coordinate all laboratory observation both technical and administrative activities in 3 division. Analyst examines all laboratory tests in 3 divisions. The pharmacy responsible to the validity of laboratory test result in chemical division. Health personnel's help analyst to perform laboratory test in pathology and chemical division. Job relations in this office were vertical and horizontal approach, Technical officers could be injured by hazardous chemical and pesticide. Not all of working condition matches to the stipulation. Job description and specification is flexible due to the situation of the organization.
Conclusions: It is recommended to socialized job descriptions and job specifications towards all technical officers, continuing education especially SMAK/SMF/SPK, conducting technical training and improving job safety and standard of job quality. This research should be completed research of training need assessment and technical officer's job burden analysis.
Keywords: job analysis, job description, job specification, health laboratory.
Latar balakang: Balai Laboratorium Kesehatan Semarang adalah UPT Dinkes Provinsi Jawa Tengah 2002 mengalami perubahan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi sesuai Peraturan Daerah No.1 tahun 2000. Jumlah tenaga sebanyak 76 orang, 42 orang (56%) adalah tenaga teknis dan 34 orang (44%) tenaga non teknis (administrasi). Tenaga teknis di BLK Semarang terdiri dari 4 jenis yaitu Pengawas Kesehatan, Pelaksana Analis, Pengawas Farmasi dan Pelaksana Kesehatan. Selama ini belum pemah dilakukan analisis pekerjaan yang menghasilkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan tenaga teknis. Dengan adanya analisis pekerjaan diharapkan seliap pegawai mendapatkan tugas pokok dan fungsi sesuai pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki clan dapat direncanakan pendidikan dan pelatihan mereka.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengtimpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dengan check list dan studi dokumen/data sekunder. Responden penelitian adalah 10 orang tenaga Pengawas Kesehatan, 5 orang tenaga Pelaksana Analis, 1 orang tenaga Pengawas Farmasi dan 2 orang tenaga Pelaksana Kesehatan. Sebagai responden triangulasi adalah Kepala Balai Laboratorium Kesehatan, Kepala Sub Bag TU dan 3 orang Kepala Seksi (Kimia, Mikrobiologi dan Patologi).
Hasll: Pengawas Kesehatan bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan pemeriksaan laboratorium di bidang teknis dan administrasi pada Seksi Patologi, Mikrobiologi dan Kimia. Pelaksana Analis bertugas melakukan kegiatan pemeriksaan laboratorium pada ketiga seksi dan bertanggung jawab alas hasil pemeriksaan laboratorium. Pengawas Farmasi bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan pemeriksaan laboratorium di Seksi Kimia. Pelaksana Kesehatan bertugas membantu Pelaksana Analis dalam melakukan pemeriksaan laboratorium yang berada di Seksi Patologi dan Kimia. Hubungan kerja bersifat vertikal dan horizontal. Risiko kerja yang mungkin terjadi yaitu keracunan bahan kimia dan pestisida. Sebagian kondisi lingkungan kerja masih belum memenuhi persyaratan. Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan empat tenaga teknis yang telah disusun bersifat fleksibel.
Saran: Deskripsi pekerjaan yang sudah disusun agar disosialisasikan kepada tenaga teknis untuk pedoman dalam menjalankan tugas, perlu peningkatan pendidikan SMAK/SMF/ SPK ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, segera dilakukan pelatihan tenaga teknis yang belum dijalankan, perlu tindak lanjut untuk menangani standar keamanan kerja dan standar penyelengggaraan pemantapan mutu. Masih diperlukan penelitian tentang training need assessment tenaga teknis dan analisis beban kerja tenaga leknis.
Kata kunci: analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan. spesifikasi pekerjaan, laboratorium kesehatan. |
---|