Moslem in the javanese culture pluralism and the palace art performance

ABSTRAK Pluralisme budaya Jawa yang terjadi karena interaksi dengan budaya lain menjadikan budaya Jawa kaya makna. Perpaduan dua unsur budaya yang berlainan mampu membentuk nilai baru dalam format yang harmonis. Konsep kewalian, jalan mistik, dan konsep kesempurnaan hidup di dalam Islam bahkan diter...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2006
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/25926/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=8933
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:ABSTRAK Pluralisme budaya Jawa yang terjadi karena interaksi dengan budaya lain menjadikan budaya Jawa kaya makna. Perpaduan dua unsur budaya yang berlainan mampu membentuk nilai baru dalam format yang harmonis. Konsep kewalian, jalan mistik, dan konsep kesempurnaan hidup di dalam Islam bahkan diterapkan dalam formulas' kultus kraton yang menjadi model konsepsi Jawa mengenai berbagai aturan, baik sosial maupun ritual, sehingga terjalin saling ketergantungan antara ajaran Islam dan masyarakat yang masih terikat tradisi dan norma adat. Ajaran Islam itu dipahami dan dikembangkan dengan kaca mata Jawa, diolah menjadi bentuk budaya Kejawen yang berbeda dengan aslinya, dan yang mudah diterima masyarakat. Dunia seni pertunjukan pun dapat dinyatakan telah terpengaruh oleh subkultur budaya Islam-Jawa. Paling tidak, kesan seperti itu dapat dilihat di dalam pergelaran wayang, beberapa tarian ritual, ataupun Tani Golek Menak yang ada di Kraton Yogyakarta. Kata Kunci: Islam, kontak budaya, falsafah Jawa, seni pertunjukan