Ekstensifikasi Wajib Pajak Sebagai Upaya Peningkatan Tax To Gross Domestic Product Ratio Indonesia Pasca Kenaikan Ham Baran Bakar Minyak
Abstract: Kenaikan harga min yak mental) dunia pada tahun 2005 memberi kontribusi yang cukup dominan dalam menciptakan defisrt APBN. Hai inilah yang mendesak pemerintah untuk lebih mengandalkan somber-somber penerimaan yang lebih stabil dan predictaable untuk meningkatkan penerirnaaan negara. Upaya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/26580/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=9612 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Abstract:
Kenaikan harga min yak mental) dunia pada tahun 2005 memberi kontribusi yang cukup dominan dalam menciptakan defisrt APBN. Hai inilah yang mendesak pemerintah untuk lebih mengandalkan somber-somber penerimaan yang lebih stabil dan predictaable untuk meningkatkan penerirnaaan negara. Upaya tersebut ditempuh dengan mengadakan reformasi kebijakan perpajakan yang meliputi intensifikasi pemungutan pajak dan ekstensIfikasr subjeklobjek pajak. Reformasi ini mencakup penyempurnakan paraturan umurn bidang perpajakan, perluasan basis pajak penghasilan, dan perbaikan sistem administrasi perpajakan.
Landasan teori yang mendukung penelitian ini adalah teori excess burden, dead weight loss. dan teori inflasi. Teori inflasi yang dipakai lebih difokuskan pada teori inflasi dorongan biaya (cost push inflation) karena inflasi yang terjath scat ini memang disebabkan oleh naiknya harga minyak rnentah dunia bukan karena naiknya jumlah permintaan (demand-pull inflation).
Kebyakan ekstensifikasi wajib pajak merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan penerimaan perpajakan dengan risiko yang relatif lebih keel! daripada menaikkan tarif pajak karena akan mengakibatkan high cost economy (ekonomi biaya tinggi) yang akan mengakibatkan semakin terpuruknya sektor riil.
Kata kunci :
Pajak, GDP, BB M, Tax Ratio, Ekstensifikasi Wajib Pajak, Dead Weight Loss, Promotion Mix |
---|