Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol
Percobaan kalibrasi di lapang telah dilaksanakan di tanah Ultisol Deli Serdang, Sumatera Utara untuk mempelajari faktor-faktor tanah yang berpengaruh terhadap ketersediaan K, memilih metode ekstraksi, menentukan batas kritis, dan menghitung kebutuhan pupuk K untuk kedelai. Percobaan mengunakan ranca...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/27280/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10332 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.27280 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.272802014-06-18T00:25:52Z https://repository.ugm.ac.id/27280/ Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Percobaan kalibrasi di lapang telah dilaksanakan di tanah Ultisol Deli Serdang, Sumatera Utara untuk mempelajari faktor-faktor tanah yang berpengaruh terhadap ketersediaan K, memilih metode ekstraksi, menentukan batas kritis, dan menghitung kebutuhan pupuk K untuk kedelai. Percobaan mengunakan rancangan acak kelompok, lima tingkat takaran K, sembilan ulangan, dan menggunakan kedelai sebagai tanaman indikator. Takaran kalium yang digunakan terdiri atas: 0, 20, 40, 80, dan 160 kg K/ha dari pupuk KCI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corganik dan kapasitas tukar kation tanah merupakan faktor tanah utama yang berpengaruh terhadap ketersediaan K di tanah-tanah Ultisol. Pemupukan K nyata meningkatkan hasil biji kering kedelai di lokasi Tanjung Gusti dimana hasil tanaman meningkat dari 0.81 menjadi 1.99 t/ha akibat pemberian 80 kg K/ha atau terjadi peningkatan sekitar 146%. Pengekstrak HC125% ditemukan sebagai metode ekstraksi K yang sesuai untuk menduga kadar K tanah Ultisol dalam kaitannya dengan penghitungan kebutuhan pupuk K untuk kedelai. Kelas ketersediaan hara kalium tanah Ultisol untuk kedelai berdasarkan pengekstrak HCI 25% adalah rendah « 340), sedang (340-1150) dan tinggi (> 1150 ppm K20). Kebutuhan pupuk untuk mencapai hasil maksimum adalah 210, 190, dan 150 kg KCl/ha, sedangkan untuk mencapai hasil optimum hanya 85, 2, dan 0 kg KCl/ha masing-masing untuk kelas K tanah rendah, sedang, dan tinggi. Kata kunci: kalium, kebutuhan hara tanaman, Utisol, kedelai [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2006 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2006) Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10332 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
description |
Percobaan kalibrasi di lapang telah dilaksanakan di tanah Ultisol Deli Serdang, Sumatera Utara untuk mempelajari faktor-faktor tanah yang berpengaruh terhadap ketersediaan K, memilih metode ekstraksi, menentukan batas kritis, dan menghitung kebutuhan pupuk K untuk kedelai. Percobaan mengunakan rancangan acak kelompok, lima tingkat takaran K, sembilan ulangan, dan menggunakan kedelai sebagai tanaman indikator. Takaran kalium yang digunakan terdiri atas: 0, 20, 40, 80, dan 160 kg K/ha dari pupuk KCI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corganik dan kapasitas tukar kation tanah merupakan faktor tanah utama yang berpengaruh terhadap ketersediaan K di tanah-tanah Ultisol. Pemupukan K nyata meningkatkan hasil biji kering kedelai di lokasi Tanjung Gusti dimana hasil tanaman meningkat dari 0.81 menjadi 1.99 t/ha akibat pemberian 80 kg K/ha atau terjadi peningkatan sekitar 146%. Pengekstrak HC125% ditemukan sebagai metode ekstraksi K yang sesuai untuk menduga kadar K tanah Ultisol dalam kaitannya dengan penghitungan kebutuhan pupuk K untuk kedelai. Kelas ketersediaan hara kalium tanah Ultisol untuk kedelai berdasarkan pengekstrak HCI 25% adalah rendah « 340), sedang (340-1150) dan tinggi (> 1150 ppm K20). Kebutuhan pupuk untuk mencapai hasil maksimum adalah 210, 190, dan 150 kg KCl/ha, sedangkan untuk mencapai hasil optimum hanya 85, 2, dan 0 kg KCl/ha masing-masing untuk kelas K tanah rendah, sedang, dan tinggi.
Kata kunci: kalium, kebutuhan hara tanaman, Utisol, kedelai |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
title_short |
Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
title_full |
Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
title_fullStr |
Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
title_full_unstemmed |
Kebutuhan Hara Kalium Tanaman Kedelai Di Tanah Ultisol |
title_sort |
kebutuhan hara kalium tanaman kedelai di tanah ultisol |
publisher |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
2006 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/27280/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10332 |
_version_ |
1681218930223349760 |