REKONTRUSI STRUKTUR GEOLOGI DAERAH GUNUNG IJO DI PEGUNUNGAN KULON PROGO-YOGYAKARTA BERDASARKAN SEBARAN KEKAR, SESAR DAN URAT KUARSA
Kulon Progo merupakan wilayah pegunungan yang tersusun atas beberapa tubuh gunung api Tersier. Beberapa tempat pada tubuh batuan gunung api ini dijumpai mineralisasi yang menghasilkan endapan mineral logam. Penelitian ini dilakukan guna mengkaji bagaimana peran struktur geologi terhadap kehadiran...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/274158/1/OMP-08.pdf https://repository.ugm.ac.id/274158/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Kulon Progo merupakan wilayah pegunungan yang tersusun atas beberapa tubuh gunung api
Tersier. Beberapa tempat pada tubuh batuan gunung api ini dijumpai mineralisasi yang menghasilkan
endapan mineral logam. Penelitian ini dilakukan guna mengkaji bagaimana peran struktur geologi
terhadap kehadiran rekahan pada batuan sebagai ruang mineralisasi dan altersi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pengamatan citra, pengamatan langsung dan
pengukuran struktur sesar/kekar yang ada. Pengukuran kekar dan urat dilakukan dengan mengukur
strike dan dip. Pengukuran dan analisis kekar dibedakan dalam kekar gerus dan kekar ekstensi.
Pengukuran sesar meliputi strike, dip, pitch dan arah pergerakan. Pengukuran breksiasi sebagai strike
sesar dilakukan dengan mengukur kecenderungan arah penjajaran fragmen breksiasi. Pengukuran dan
analisis urat dibedakan dalam kelompok urat yang tebal dan uratan yang tipis. Dilakukan penentuan
terhadap jenis mineral yang terbentuk pada urat yang ada serta penentuan jenis alterasi yang terbentuk
di sekitar kekar atau sesar. Struktur geologi yang berkembang dihasilkan oleh fase kompresi dan
ekstensi. Fase kompresi menghasilkan sesar sinstral timurlaut-baratdaya dan zona sesar ekstensi utaraselatan. Fase kompresi terbentuk oleh gaya utama terbesar horisontal berarah utara selatan (σ1:
03o/N166oE; 12o/N198oE; 20o/N353oE; 32o/N177oE) dan gaya terlemah horisontal berarah barat-timur
(σ3: 07o/N076oE; 03o/N127oE; 02o/N262oE; 01o/N268oE). Urat kuarsa dan zona alterasi berkembang
terutama dengan arah utara-selatan. Fase kedua adalah fase ekstensi oleh gaya utama terlemah
horisontal (σ1: 02o/N190oE; 02o/N343oE; 03o/N015oE) sehingga menghasilkan sesar normal barattimur (Sesar N265oE/32o; Net slip 32o/N017o E; Pitch 70oE; Sesar N261oE/70o; Net slip 62o/N301o E;
Pitch 70oNW dan Sesar N65oE/50o; Net slip 47o/N212o E; Pitch 73oW) dan urat berarah barat-timur.
Kata kunci : sesar, kekar, mineralisasi, kompresi, ekstensi. |
---|