MORFOLOGI SWALE DAN RIDGE SERTA SIGNIFIKANSINYA DALAM PENENTUAN LOKASI PENELITIAN PALOTSUNAMI STUDI KASUS: PESISIR BARAT BAGIAN SELATAN KOTA PARIAMAN, SUMATERA BARAT

Tsunami merupakan fenomena pergerakan gelombang laut akibat proses yang menyebabkan getaran seperti gempabumi dan vulkanik. Tsunami yang mencapai daratan akan menghasilkan endapan tsunami yang mudah dikenali karena kontras karakteristiknya dengan sedimen darat. Pada pantai progradasi, morfologi p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Azzaman, Muhammad Arba, Bramastya, Kukuh Gema, Pratama, Ikra Wahyu, Bernhardt, Anne, Kempf, Philipp, Marliyani, Gayatri Indah
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274202/1/PPT-08.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274202/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Tsunami merupakan fenomena pergerakan gelombang laut akibat proses yang menyebabkan getaran seperti gempabumi dan vulkanik. Tsunami yang mencapai daratan akan menghasilkan endapan tsunami yang mudah dikenali karena kontras karakteristiknya dengan sedimen darat. Pada pantai progradasi, morfologi pantai berupa perulangan rendahan dan punggungan dikenal dengan istilah swale dan ridge. Pada daerah swale dan ridge yang sudah tidak terkena gelombang, akumulasi sedimen kaya material organik biasanya dijumpai di daerah swale. Morfologi ini penting dalam penelitian paleotsunami karena peluang preservasi endapan tsunami besar di daerah ini. Ketika tsunami melimpasinya, endapan yang terbawa akan terperangkap di daerah swale. Kontras sedimen membuat endapan tsunami mudah dikenali sedangkan material organik memudahkan dalam pentarikhan umur. Daerah pesisir barat bagian selatan Kota Pariaman rawan tsunami dan morfologinya didominasi oleh swale dan ridge. Pada penelitian ini Kami melakukan analisa geomorfologi sekitar untuk mengetahui faktor yang menentukan tipe endapan yang terbentuk. Kami juga melakukan observasi daerah ini untuk mengetahui kondisi sedimen dan potensinya dalam preservasi endapan paleotsunami. Pengambilan data dilakukan dengan metode hand-auger coring, sampel sedimen diamati secara megaskopis dan mikroskopis (ayakan dan sayatan tipis). Hasil pengamatan kami menunjukkan korelasi antara geomorfologi dan tipe endapan. Swale yang berasosiasi dengan dataran banjir sungai mengandung material organik tinggi sedangkan swale yang berada dekat dengan tinggian topografi berisi endapan kasar dengan kandungan organik sedikit. Pengamatan kami juga menunjukkan pemanfaatan lahan pada area swale berkorelasi dengan kandungan organik. Sampel pada area yang dimanfaatkan sebagai sawah menunjukkan kandungan organik tinggi, sedangkan area perkebunan sebaliknya. Hal ini bisa digunakan sebagai indikator awal di dalam penentuan lokasi penelitian paleotsunami. Kata kunci: dinamika sedimentasi, pesisir pantai, swale, Pariaman