PENDUGAAN ARAH ALIRAN HIDROTERMAL DENGAN METODE GRAVITASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT DI KAWASAN GUNUNG KELUD KABUPATEN KEDIRI
Gunung Kelud adalah gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Kediri, yang telah mengalami erupsi sejak tahun 1919-2017 sebanyak 7 kali erupsi. Perbedaan tipe erupsi menyebabkan terjadinya deformasi struktur bawah permukaan, sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui daerah di bawah permukaa...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/274232/1/OTF-02.pdf https://repository.ugm.ac.id/274232/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Gunung Kelud adalah gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Kediri, yang telah mengalami erupsi
sejak tahun 1919-2017 sebanyak 7 kali erupsi. Perbedaan tipe erupsi menyebabkan terjadinya deformasi
struktur bawah permukaan, sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui daerah di bawah permukaan
yang berpotensi terhadap aliran hidrotermal melalui identifikasi struktur geologi berupa patahan/sesar
menggunakan metode gravitasi. Metode gravitasi adalah metode yang digunakan untuk mengetahui
struktur bawah permukaan bumi berupa perbedaan nilai densitas. Pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan citra satelit dengan 90 titik pengambilan data, yang berada pada koordinat 7 52’46.55”-
8 0’44.24” LS dan 112 12’26.78”-112 21’13.94” BT, dengan luasan 18 x 16.2 km. Berdasarkan peta
kontur Complete Bouguer Anomaly (CBA) didapatkan nilai anomali densitas sebesar 10.7 – 67.2 mGal.
Pada peta regional menunjukan anomali rendah ke tinggi dari arah barat laut ke tenggara dengan nilai
minimum sebesar 39,09 mGal dan nilai maksimum anomali sebesar 61.64 mGal. Pada peta residual
menunjukan anomali rendah berada pada daerah kawah Gunung Kelud. Pengidentifikasian patahan
menggunakan Second Vertical Derivative (SVD) dan diidentifikasi terdapat 6 patahan pada daerah
penelitian, salah satunya berupa horst-graben. Sedangkan, untuk memperkirakan arah patahan dilakukan
pemodelan pada software Grav2dc dengan menyayat daerah yang diperkirakan terdapat patahan. Lima
sayatan data (1, 2, 3, 4, 5) yang diduga terdapat patahan, dilakukan pemodelan dan didapat arah patahan
yaitu timur laut-barat daya, timur-barat, utara-selatan, timur-barat, dan timur-barat. Sedangkan satu
sayatan data yang diduga horst graben, didapatkan arah patahan yaitu utara selatan.
Kata kunci: Metode Gravitasi, Gunung Kelud, SVD, aliran hidrotermal |
---|