STUDI MORFOLOGI PUNCAK GUNUNG API LAWU MUDA: PENDEKATAN PREDIKSI KRONOLOGI ERUPSI DI MASA DEPAN

Gunung api Lawu Muda (satuan kerucut volkanik Lawu bagian utara) diketahui sebagai gunung api berfase istirahat yang masih mempunyai kemungkinan erupsi di masa depan. Erupsi selanjutnya dapat berbahaya pada daerah pemukiman yang berada di sekitarnya. Permasalahan muncul pada keterbatasan rekaman...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Fresk, Yan Restu, Pramumijoyo, Subagyo, Harijoko, Agung
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274247/1/OVK-03.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274247/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Gunung api Lawu Muda (satuan kerucut volkanik Lawu bagian utara) diketahui sebagai gunung api berfase istirahat yang masih mempunyai kemungkinan erupsi di masa depan. Erupsi selanjutnya dapat berbahaya pada daerah pemukiman yang berada di sekitarnya. Permasalahan muncul pada keterbatasan rekaman data letusan terdahulu dan penelitian terkait yang mewakili perhatian penduduk sekitar gunung api yang kurang terhadap bahaya erupsi gunung api. Maka perlu dilakukan kajian penilaian bahaya terkini sebagai salah satu pertimbangan penyusunan mitigasi bencana erupsi. Tujuan lebih lanjut dari kajian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor geologi permukaan yang dapat memicu erupsi. Salah satu metode yang digunakan adalah analisis morfologi puncak gunung api melalui observasi dan interpretasi citra satelit (Citra Ikonos dan Quickbird) serta pemetaan satuan morfologi dari peta hillshaded digital elevation model yang dipadukan dengan studi geologi regional dan observasi singkapan (ground check). Pada akhir penelitian, kronologi erupsi prediktif diusulkan sebagai hasil pemahaman mekanisme erupsi mendatang. Sejak Holosen Akhir, erupsi Gunung Api Lawu Muda berasal dari 8 titik. Titik-titik tertinggi di kawasan puncak gunung api merupakan manifestasi pusat erupsi yang menghasilkan produk volkanik aliran tersebar merata ke segala arah: lereng utara dari Panggungan; lereng barat dari Arga Tiling dan Arga Blungka; dan timur dari Sela Pundutan. Aktivitas paling aktif tampak pada morfologi lengkungan longsor di selatan puncak Lawu yaitu Parang Gumawang, Telaga Kuning, Gua Setupa, dan Lumbung Selayur yang menghasilkan produk volkanik ke arah selatan. Erupsi dapat terjadi akibat dipicu oleh aktivasi patahan Sidoramping berarah utara-selatan yang memotong puncak gunung api. Kata kunci: Erupsi, Bahaya, Lawu Muda, Morfologi Puncak