Akumulasi Karbon pada Lahan Gambut Daerah Muara Siran, Kalimantan Timur

Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer dianggap sebagai pemicu peningkatan temperatur permukaan bumi (IPCC, 2007). Oleh karena itu, studi mengenai daerah penyimpanan karbon menjadi topik penelitian yang banyak dilakukan saat ini. Lahan gambut yang secara alami dapat menjadi daerah pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Septantia, Afrina, Anggara, Ferian, Setianto, Agung
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/274945/1/PBB-07.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274945/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer dianggap sebagai pemicu peningkatan temperatur permukaan bumi (IPCC, 2007). Oleh karena itu, studi mengenai daerah penyimpanan karbon menjadi topik penelitian yang banyak dilakukan saat ini. Lahan gambut yang secara alami dapat menjadi daerah penyimpanan karbon dari atmosfer dengan laju dan jumlah cukup tinggi tidak banyak dipahami dan dilakukan studi. Lahan gambut daerah tropis menjadi sangat potensial untuk dimanfaatkan karena umumnya lahan gambut tropis lebih tebal dibanding lahan gambut pada daerah lintang sedang. Lahan gambut melingkupi 3% luas permukaan bumi di mana 11% berada di daerah tropis, dengan persebaran terluas yaitu Asia Tenggara dan Indonesia menjadi negara dengan persebaran lahan gambut paling luas. Distribusi lahan gambut dapat diketahui melalui analisis citra Landsat dengan memanfaatkan band tertentu. Lahan gambut dicirikan dengan suplai material organik tinggi, tetapi suplai sedimen rendah dan umumnya terakumulasi pada lahan basah. Band 2 digunakan dalam memperkirakan persebaran material sedimen suspensi dan band 3 digunakan dalam interpretasi persebaran vegetasi, sehingga pada citra Landsat lahan gambut ditampilkan oleh pola seragam dan warna yang semakin gelap menunjukkan ketebalan lahan gambut yang semakin tebal. Data lapangan berupa data pemboran gambut digunakan untuk melakukan verifikasi hasil analisis citra Landsat. Menggunakan data luas persebaran dan ketebalan dapat diketahui volume lahan gambut. Selanjutnya, laju akumulasi karbon pada lahan gambut di daerah penelitian dapat dihitung berdasarkan umur gambut tertua yang ditemukan. Laju akumulasi dan carbon budget pada lahan gambut daerah Siran, Kalimantan Timur yaitu sebesar 1,13km3/tahun dan 39.383,62 Tg C. Kata kunci : gambut, band, carbon budget