Karakteristik Ubahan Hidrotermal Semen Bangunan dan Reaksi Pembentukan Mineral Sekunder oleh Fluida Hidrotermal Studi Kasus : Daerah Bukit Kasih, Minahasa, Sulawesi Utara
Bukit Kasih merupakan kawasan geowisata yang berada di area lapangan panas bumi Tompaso, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil survey tinjau, steaming ground pada Bukit Kasih tersebar merata di sekitar lereng dan puncak bukit, sedangkan mata air panas hanya terpusat dibag...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Departemen Teknik Geologi
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/274955/1/OTF-2_KARAKTERISTIK%20UBAHAN%20HIDROTERMAL%20SEMEN%20BANGUNAN%20DAN%20REAKSI%20PEMBENTUKAN%20MINERAL%20SEKUNDER%20OLEH%20FLUIDA%20HIDROTERMAL%20STUDI%20KASUS%20%20DAERAH%20BUKIT%20.pdf https://repository.ugm.ac.id/274955/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Bukit Kasih merupakan kawasan geowisata yang berada di area lapangan panas bumi Tompaso,
Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil survey tinjau, steaming ground pada
Bukit Kasih tersebar merata di sekitar lereng dan puncak bukit, sedangkan mata air panas hanya
terpusat dibagian bawah lereng. Fenomena tersebut menyebabkan adanya kerusakan semen bangunan
dan anak tangga yang dilewati para pengunjung untuk menuju puncak bukit. Studi mengenai alterasi
hidrotermal penanggulangan kerusakan bangunan perlu dilakukan secara efektif dan efisien supaya
dapat diterapkan secara berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah deskripsi megaskopis, analisis
petrografi dan X-Ray Diffraction. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kegunungapian (BPPTK) jenis fluida hidrotermal yang mempengaruhi kerusakan semen bangunan
pada Bukit Kasih berupa gas hidrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida (CO2) serta larutan asam
sulfat (H2SO4). Reaksi yang berlangsung antara semen bangunan dan fluida hidrotermal menghasilkan
mineral gipsum dan kalsit. Mineral lempung seperti kaolinit, smektit, klorit serta serisit dan alunit
karena adanya reaksi kimia antara fluida hidrotermal dengan mineral plagioklas pada semen bangunan.
Mineral silika amorf seperti kristobalit dan silika sekunder juga turut hadir karena penurunan suhu dan
solubilitas fluida. Sulfur dan pirit terbentuk langsung dari hasil pengendapan uap H2S dari steaming
ground. Mineral pada semen juga mengalami oksidasi menghasilkan mineral hematit.
Kata Kunci : ubahan hidrotermal, fluida hidrotermal, semen bangunan, bukit kasih |
---|