Penentuan Top Overpressure dan Mekanismenya Menggunakan Metode Eaton dengan Log Sonik pada Lapangan “X”, Sub Cekungan Jambi Cekungan Sumatera Selatan

Penelitian dilakukan pada Lapangan “X”, Sub Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian mengenai penentuan top overpressure dan mekanisme overpressure. Nilai tekanan pori dapat digunakan untuk menentukan kondisi overpressure. Overpressure merupakan kondisi tekanan pori lebih besar dari teka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Fattah, Afif Abdul, Mustadh’afin, Rois, Ardhana, Bella Novia
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275262/1/a032.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275262/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Penelitian dilakukan pada Lapangan “X”, Sub Cekungan Jambi, Cekungan Sumatra Selatan. Penelitian mengenai penentuan top overpressure dan mekanisme overpressure. Nilai tekanan pori dapat digunakan untuk menentukan kondisi overpressure. Overpressure merupakan kondisi tekanan pori lebih besar dari tekanan normal. Overpressure dapat menyebabkan masalah pemboran (stuck pipe, kick, dan blowout). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan top overpressure dan mekanisme terjadinya overpressure. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sumur pemboran (wireline log, data tekanan formasi, dan data pemboran), batuan inti, dan data mudlog. Data batuan inti berupa XRD dan data geokimia (analisis REP dan Tmax). Perhitungan tekanan pori menggunakan Metode Eaton dengan log sonik menggunakan perangkat lunak Interactive Petropysics 3.6. Kedalaman top overpressure berkisar 4147.395 ft TVD hingga 5147.751 ft TVD dengan nilai tekanan pori berkisar 2417 psi hingga 2967 psi. Top overpressure pada daerah penelitian berkembang pada Formasi Talang Akar. Mekanisme overpressure yang terdapat pada Formasi Talang Akar adalah mekanisme loading dan nonloading. Mekanisme loading (disequilibrium compaction) ditandai dengan adanya nilai konstan tegangan efektif yang dilihat pada perubahan tekanan pori terhadap tekanan overburden pada zona overpressure, sedangkan mekanisme nonloading disebabkan oleh perubahan mineral lempung (smektit menjadi illit) dan generasi hidrokarbon. Perubahan mineral lempung ditunjukkan oleh crossplot log densitas dan log sonik pada tiap sumur mengindikasikan terjadi perubahan mineral smektit menjadi mineral illit. Analisis batuan inti pada Sumur BNA 03 (XRD) menunjukkan bahwa terdapat banyak kandungan mineral lempung illit pada Formasi Talang Akar. Generasi hidrokarbon diindikasikan dengan nilai Tmax >435 (mature) dan nilai PI (S1/(S1+S2)) >0.1 melalui grafik Tmax terhadap PI pada Sumur BNA 03.