Analisis Gempa Bumi Susulan (Aftershock) dan Kaitannya terhadap Sesar Aktif pada Kota Mataram Studi Kasus Gempa Lombok Agustus

Gempabumi merupakan kejadian geologi yang dihasilkan dari pergerakan lempeng tektonik. Dalam peristiwanya setelah gempabumi utama (mainshock) akan diikuti oleh peristiwa gempabumi susulan (aftershock) dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini akan membahas analisis gempabumi susulan (aftershock) ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Wiyuda, Muhammad Aji, Manurung, Leonardo, Samodra, Saptono Budi
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275307/1/g024.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275307/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Gempabumi merupakan kejadian geologi yang dihasilkan dari pergerakan lempeng tektonik. Dalam peristiwanya setelah gempabumi utama (mainshock) akan diikuti oleh peristiwa gempabumi susulan (aftershock) dalam kurun waktu tertentu. Penelitian ini akan membahas analisis gempabumi susulan (aftershock) yang terjadi pada gempa Lombok 2018 dengan menggunakan data gempa-micro (microsesimicity). Penelitian ini menjadi menarik karena perlu adanya peta yang menujukkan sesar yang aktif pada daerah sekitar Kota Mataram, dengan menggunakan data gempa-micro (microsesimicity) maka dapat membantu memberikan informasi struktur bawah permukaan yang mengindikasi struktur aktif. Metode penelitian menggunakan data 992 gempabumi susulan (aftershock) dari tanggal 5 Agustus hingga 27 September 2018 dengan magnitudo 1 sampai 4 Skala Richter, kemudian menggunakan Digital Elevation Model (DEM) dan peta geologi regional lembar Lombok. Analisis keruangan dilakukan pada daerah morfologi yang strukturnya terlihat jelas dan menerapkan pada daerah tutupan endapan pada Kota Mataram. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa terdapat konsentrasi titik gempa yang intensif, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat struktur aktif yang mengontrolnya, yaitu terjadi pada bagian utara Gunung Rinjani dan bagian Kota Mataram. Hasil pola kelurusan (lineament) yang dibuat menunjukkan bahwa sesar aktif naik berarah NNW-SSE dan sesar geser dekstral berarah E-W.