Pemanfaatan Data Pengamatan GNSS Stasiun Sugar (Sumatran GPS Array) dan Ina-CORS (Indonesian Continously Operating Reference Station) untuk Estimasi Nilai dan Pola Regangan Tektonik dalam Bentuk Grid di Patahan Sumatra Tahun 2012-2013

Patahan Sumatra merupakan patahan geser yang terbentuk akibat Penunjaman miring antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Pada tahun 2012-2013, zona patahan dan subduksi ini banyak menyebabkan terjadinya gempa bumi. Hal ini menunjukkan perlunya pemantauan aktifitas tektonik melalui nilai regangan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Riyadi, Gondang, Prasidya, Anindya Sricandra
Format: Conference or Workshop Item NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2016
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275417/1/Prosiding%20SNTT%202016%20Jilid%20III-Paper%20Anindya%20%26%20Gondang.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275417/
https://sntt.sv.ugm.ac.id/download/prosiding-sntt-2016-jilid-iii/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Patahan Sumatra merupakan patahan geser yang terbentuk akibat Penunjaman miring antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Pada tahun 2012-2013, zona patahan dan subduksi ini banyak menyebabkan terjadinya gempa bumi. Hal ini menunjukkan perlunya pemantauan aktifitas tektonik melalui nilai regangan tektonik di wilayah tersebut. Nilai regangan ini menunjukkan penambahan/pengurangan panjang suatu benda akibat adanya gaya yang bekerja. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan analisis nilai dan pola regangan tektonik di Patahan Sumatra pada tahun 2012-2013. Penelitian ini menggunakan gabungan data stasiun permanen GPS Ina-CORS (Indonesian Continously Operating Reference Station) dan SUGAR (Sumatran GPS Array) pada kurun waktu 2012-2013. Pemakaian dua sumber data ini bertujuan untuk mendapat estimasi regangan yang lebih rapat. Pengolahan data GPS menggunakan perangkat lunak ilmiah GAMIT/GLOBK. Estimasi koordinat final dan kecepatan pergeseran stasiun dilakukan dengan modul GLOBK. Perhitungan regangan dalam bentuk grid-grid dilakukan dengan metode Modified Least Square (MLS) memakai program grid_strain. Analisis hasil dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dan model regangan global. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, diketahui masih aktifnya struktur Patahan Sumatra dan subduksi lempeng tektonik Eurasia dan Indo- Australia. Secara umum terdapat tiga wilayah yang memiliki nilai regangan yang seragam. Pada bagian utara, terdapat regangan ekstensi dan kompresi dengan nilai yang cukup besar yaitu -1.72x10-7 s.d. 3,56x10- 7. Pada bagian tengah, terdapat dominasi regangan kompresi sebesar -3,331x10-8 s.d. -1,11x10-7. Pada bagian selatan, terdapat regangan ekstensi dan kompresi dalam nilai yang kecil, yaitu sebesar -7,98x10-8 s.d. 2,11x10-7. Nilai regangan yang besar menunjukkan tingginya aktifitas tektonik di wilayah tersebut, sedangkan nilai regangan yang kecil menunjukkan aktifitas tektotonik cukup rendah di wilayah tersebut.