Gambaran Siklus Fase Estrus pada Tikus Putih Setelah Pemberian Thiourea
Telah dilakukan percobaan terhadap 45 ekor tikus putih betina umur 30 hari (masa setelah disapih), strain LMR. Pada binatang percobaan diberi makanan dengan formula LMR, sebagian diberi minum yang diberi obat TPU (propilthiouracil) dalam kadar yang berbeda-beda selama waktu yang berbeda-beda s...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
1979
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/275507/1/dewinur_201307032_SOFIA%20MUBARIKA%20HARYANA%20hal%20akhir%20tERPOTONG.pdf https://repository.ugm.ac.id/275507/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Telah dilakukan percobaan terhadap 45 ekor tikus putih betina umur 30 hari (masa setelah disapih), strain LMR.
Pada binatang percobaan diberi makanan dengan formula LMR, sebagian diberi minum yang diberi obat TPU (propilthiouracil) dalam kadar yang berbeda-beda selama waktu yang berbeda-beda secara ad libitum. Sedang binatang control diberi minum air biasa secara ad libitum. Sebelum percobaan, semua binatang ditimbang berat badannya. Setelah 10 hari perlakuan, pada semua binatang dilakukan vaginal smoar dengan methode Papanicolou. Vaginal smear tersebut dilakukan setiap hari untuk mengamati siklus estrusnya.
Pada hari ke-20, 40, 60 setelah perlakuan binatang dibunuh secara dekapitasi dan diambil jaringan ovarium, thyroid dan hipofiso. Jaringan kemudian dibuat sediaan denagn method paraffin biasa dan dipulas dengan H.D. Sedang hipofiso dengan pewarnaan PAS Iron Haematoxylin Orange G.
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa fungsi ovulasi terganggu setelah pemberian PTU. |
---|