ANALISIS FAKTOR PENYEBAB BANJIR ROB DAN STRATEGI PENANGGULANGANNYA DENGAN PEMBANGUNAN BREAKWATER DI WILAYAH SEMARANG UTARA, JAWA TENGAH, INDONESIA

Wilayah Semarang Utara merupakan wilayah yang sering terkena dampak dari banjir pasangsurut atau lebih dikenal dengan istilah banjir rob. Banjir rob merupakan peristiwa naiknya airlaut sampai menggenangi daratan di sekitarnya, sehingga menimbulkan permasalahanlingkungan. Permasalahan banjir rob di w...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Shidik, Agus Nur, Utari, Dwi, Atmika, Meliana
Format: Conference or Workshop Item PeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Geologi 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275740/1/D026UNO.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275740/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Wilayah Semarang Utara merupakan wilayah yang sering terkena dampak dari banjir pasangsurut atau lebih dikenal dengan istilah banjir rob. Banjir rob merupakan peristiwa naiknya airlaut sampai menggenangi daratan di sekitarnya, sehingga menimbulkan permasalahanlingkungan. Permasalahan banjir rob di wilayah Semarang Utara merupakan masalah yangbelum teratasi dan menimbulkan berbagai kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalahmenganalisis berbagai faktor penyebab banjir rob dan upaya yang dapat dilakukan untukmengurangi permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis deskriptifdengan melakukan observasi langsung dan mengkaji penelitian yang telah dilakukansebelumnya. Pada tahun 2010, luas genangan banjir rob di wilayah Semarang Utara sekitar3.821 Ha, luas wilayah yang terdampak akan terus bertambah dan diprediksi pada tahun 2030meluas hingga 5.099 Ha (Bakti, 2010). Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor sepertipenurunan muka tanah (land subsidence), pemanasan global, gelombang laut yang tinggi,tingkat abrasi yang intensif, dan kerusakan drainase. Salah satu upaya yang dapat diterapkanuntuk mengurangi permasalahan banjir rob di wilayah tersebut adalah dengan membangunkonstruksi Breakwater. Pasang tertinggi di wilayah perairan Semarang dapat mencapai sekitar1.93 m (Saputro dkk, 2015). Berdasarkan perhitungan, permodelan Breakwater yangdibangun untuk kondisi pantai tersebut sebaiknya memiliki tinggi dari dasar sebesar 4.33 mdengan panjang 200 m dan lebar 3.25 m. Peletakkan Breakwater dibuat 180-400 m dari garispantai dengan jarak antar Breakwater sejauh 75 m. Breakwater dibangun sepanjang 2.75 kmmengikuti kontur batimetri dengan jumlah sekitar 10 buah. Model perlindungan pantaidengan bangunan Breakwater dinilai efektif berdasarkan kondisi pantai terkait, karenamampu menahan laju sedimen dari pantai ke arah laut, sehingga dapat mengendapkansedimen di bibir pantai dan menambah luas daratan.