PENGURANGAN KESADAHAN Ca, DAN Mg DENGAN KARBON AKTIF DAN PENGARUHNYA TERHADAP KELAYAKAN KONSUMSI PADA AIRTANAH DI DUSUN SAMBIREJO, KELURAHAN TALAKBROTO, KECAMATAN SIMO, KABUPATEN BOYOLALI
Kesadahan adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana definisi kesadahan air yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu yang umumnya terdiri dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Menurut WHO dampak penggunaan yang timbul akibat penggunaan air sadah terhadap kesehatan adal...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/275751/1/E028UNP.pdf https://repository.ugm.ac.id/275751/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Kesadahan adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air dimana definisi kesadahan air yaitu sifat kimia air yang mengandung mineral tertentu yang umumnya terdiri dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Menurut WHO dampak penggunaan yang timbul akibat penggunaan air sadah terhadap kesehatan adalah penyumbatan pembuluh darah jantung dan batu ginjal. Airtanah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Dusun Sambirejo, Kelurahan Talakbroto, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali diketahui mengandung unsur Ca, dan Mg yang cukup tinggi, atau dapat termasuk ke dalam kategori air sadah. Menurut PERMENKES No 492/IV/2010, toleransi kesahadan pada air yaitu 500 mg/l, sedangkan tingkat kesadahan pada airtanah di Desa Sambirejo sebesar 224,68 mg/l. Walaupun masih tergolong tingkat menengah, apabila airtanah ini dikonsumsi setiap hari dapat menimbulkan berbagai efek yang membahayakan bagi kesehatan. Salah satu cara untuk menurunkan kesadahan adalah filtrasi dengan karbon aktif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengurangan kesadahan air menggunakan karbon aktif dan bagaimana pengaruhnya terhadap kelayakan kosumsi. Metode yang digunakan yaitu dengan filtrasi air sadah sebanyak 1,5 liter menggunakan pasir kuarsa dan karbon aktif dengan ketebalan 6 cm pasir kuarsa dan 30 cm karbon aktif, dengan kecepatan aliran 1 ml/s. Hasil dari pengujian laboratorium, didapatkan bahwa tingkat kesadahan akhir 179,74 mg/l atau pengurangan sebesar 20%. Sehingga pengurangan tingkat kesadahan air dengan menggunakan metode filter karbon aktif efektif mengurangi 20% tingkat kesadahan air dan lebih layak digunakan sebagai konsumsi masyarakat. |
---|