Identifikasi Cekungan dan Struktur Geologi Berdasarkan Data Passiv Seismic Tomography pada Lapangan “X” Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah
Munculnya beberapa rembesan minyak dan gas di permukaan menjadikan Sub-Cekungan Banyumas merupakan cekungan yang sangat menarik untuk dilakukan penelitian guna mengetahui potensi keberadaan hidrokarbon yang ekonomis. Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk mengkaji cadangan hidrokarbon yang ekonom...
Saved in:
Main Authors: | , , , , , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/276334/1/G007UNO.pdf https://repository.ugm.ac.id/276334/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Munculnya beberapa rembesan minyak dan gas di permukaan menjadikan Sub-Cekungan Banyumas merupakan cekungan yang sangat menarik untuk dilakukan penelitian guna mengetahui potensi keberadaan hidrokarbon yang ekonomis. Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk mengkaji cadangan hidrokarbon yang ekonomis dan sistem petroleum yang berkembang di Sub-Cekungan Banyumas. Salah satu penelitian yang digunakan adalah dengan metode Passive Seismic Tomography. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui batas cekungan dan struktur geologi yang ada pada lapangan “X”.Penelitian dilakukan di lapangan “X” yang terletak pada Kabupaten Cilacap. Luas lapangan “X” adalah 625 km2. Waktu akuisisi berlangsung selama ± 6 bulan terhitung dari tanggal 15 Maret 2018 – 10 September 2018. Instrumen yang digunakan berupa seismometer sebanyak 70 stasiun dengan sensor C-100 wide band dan jarak antar stasiun ± 5 km. Penentuan relokasi hiposenter menggunakan software GAD. Inversi tomografi menggunakan software SIMULPS14. Berdasarkan hasil interpretasi dari peta dan penampang 2-D analisa Vp, Sub-Cekungan Banyumas memiliki orientasi Barat laut – Tenggara dengan nilai Vp 4,25 km/s – 5,55 km/s. Kedalaman cekungan adalah 5 km – 6 km. Sisi Utara dan Selatan cekungan dibatasi oleh sesar normal dengan arah Barat laut - Tenggara. Terdapat sebuah antiklin yang berpotensi sebagai jebakan hidrokarbon yang berada pada tengah cekungan dengan arah kemenerusan Barat laut – Tenggara dengan sisi Utara dari antiklin terpotong oleh sesar naik yang berpotensi sebagai jalur migrasi hidrokarbon. |
---|