Identifikasi Zona Mineralisasi dan Struktur Pengontrol yang Berkembang Menggunakan Data Magnetik pada Area Prospek Emas Tipe Endapan Epitermal Sulfidasi Tinggi Daerah Gunung Gupit, Magelang, Jawa Tengah

Studi geofisika merupakan ilmu yang mempelajari ranah geologi di bawah permukaan bumi, salah satu cabang dari studi ini adalah metode geomagnetik. Penelitian ini didasarkan sebagai tindak lanjut analisis zona dan deliniasi persebaran di bawah permukaan pada penelitian geologi sebelumnya yang menemuk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Pujiyati, Meida Riski, Naibaho, Benni Carli, Farrah, Fazriah, de Fayyadh, Muhammad Eldwin, Prasetyo, Fergi Putri Krismi
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/276335/1/G013UNO.pdf
https://repository.ugm.ac.id/276335/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Studi geofisika merupakan ilmu yang mempelajari ranah geologi di bawah permukaan bumi, salah satu cabang dari studi ini adalah metode geomagnetik. Penelitian ini didasarkan sebagai tindak lanjut analisis zona dan deliniasi persebaran di bawah permukaan pada penelitian geologi sebelumnya yang menemukan penemuan baru mineralisasi emas endapan epitermal sulfidasi tinggi di daerah Gunung Gupit, Magelang, Jawa Tengah. Area penelitian berada di Rangkaian Pegunungan Kulon Progo-Menoreh. Untuk itu, dilakukan pengukuran magnetik menggunakan alat PPM (Proton Precession Magnetometer) untuk mendapatkan nilai anomali magnetik area pengukuran. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan bahwa zona mineralisasi tersebar di area utara dan selatan daerah penelitian dengan ditunjukkan oleh respon anomali magnet yang rendah mengikuti kontrol struktur berupa sesar. Nilai anomali rendah tersebut memiliki intensitas magnetik antara -134.3 nT sampai dengan -566.3 nT dengan dasar peta Reduce to Pole. Kontrol struktur diperkuat dengan pengolahan data menggunakan filter Analytic Signal yang menunjukkan adanya struktur berarah barat daya – timur laut. Adanya zona mineralisasi ditunjukkan dengan bukti lapangan saat pengukuran yaitu ditemukannya alterasi silisifikasi, argilik lanjut, argilik dan propilitik. Kemudian berdasarkan data dan bukti lapangan tersebut dilakukan perkiraan pemodelan bawah permukaan dan pembagian zona alterasi yang ditinjau dari nilai respon magnetiknya, dimana nilai anomali magnetik paling rendah menunjukkan adanya alterasi silisifikasi dan argilik lanjut.