Aplikasi Metode Geomagnetik untuk Mengidentifikasi Struktur Geologi Bawah Permukaan sebagai Pengontrol Adanya Mineralisasi pada Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

Telah dilakukan penelitian geofisika menggunakan metode geomagnetik di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Daerah ini berada pada bagian tengah pegunungan Kulon Progo yang tersusun atas Formasi Kebobutak yang ditindih secara tidak selaras oleh Formasi Jonggrangan....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rumahorbo, Gilvandro, Muhammad, Amrupranadi, Setiaji, Tedy Wiku
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/276339/1/G036UNO.pdf
https://repository.ugm.ac.id/276339/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian geofisika menggunakan metode geomagnetik di Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Daerah ini berada pada bagian tengah pegunungan Kulon Progo yang tersusun atas Formasi Kebobutak yang ditindih secara tidak selaras oleh Formasi Jonggrangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur sesar sebagai pengontrol adanya mineralisasi logam dengan tipe epithermal sulfidasi rendah. Model akuisisi yang digunakan pada penelitian ini yaitu base-rover pada kavling 1500 meter x 1200 meter, dengan waktu pengukuran selama 2 hari. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software Microsoft Excel dan Geosoft Oasis Montaj menggunakan filter Reduce to Pole, Upward Continuation, serta Tilt Derivative. Berdasarkan hasil interpretasi didapatkan pola persebaran nilai intensitas magnetik dengan anomali tinggi memiliki interval 204,7 nT sampai dengan 516, 6 nT tersebar disebelah utara dan beberapa bagian membentuk pola memanjang arah barat laut – tenggara, diinterpretasikan sebagai daerah yang tidak mengalami alterasi. Sedangkan nilai yang lebih rendah pada interval -306, 2nT sampai dengan 204, 7 nT tersebar disekitar anomali tinggi dan mendominasi sisi tenggara daerah telitian diinterpretasikan sebagai daerah mineralisasi dengan alterasi yang bersifatmagnetik destruktif. Berdasarkan pola struktur pada peta Tilt Derivative dan pengukuran veindilapangan maka didapatkan persebaran dari kekar dengan arah relative barat laut-tenggarasebagai pembawa mineralisasi ini berada disebelah barat laut dan timur laut daerah telitian