Pemetaan dan Pengembangan Decision Support System untuk Pemilihan Supplier Baterai pada PLTS di Indonesia

Baterai adalah sistem pendukung dalam panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Keberadaan baterai menjadi sangat penting sebagai penyimpan energi untuk dapat digunakan sewaktu-waktu. Tipe baterai yang umum digunakan di Indonesia adalah baterai litium dan asam timbal. Baterai litium memiliki...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nahampun, Margaret Isabel, Darmawan, Agus
Format: Conference or Workshop Item NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/276370/1/PROSIDING%20SENTI%202020-OR%20%281%29_7.pdf
https://repository.ugm.ac.id/276370/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Baterai adalah sistem pendukung dalam panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Keberadaan baterai menjadi sangat penting sebagai penyimpan energi untuk dapat digunakan sewaktu-waktu. Tipe baterai yang umum digunakan di Indonesia adalah baterai litium dan asam timbal. Baterai litium memiliki harga yang lebih mahal namun memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan ringan baik digunakan untuk daerah perkotaan. Baterai lead acid yang lebih berat namun lebih murah dan jarang membutuhkan perawatan baik digunakan untuk daerah pelosok Indonesia. Besarnya potensi energi baru terbarukan terutama surya membuka pasar yang luas untuk baterai. Saat ini, sudah banyak industri Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur baterai dan komponennya. Pemetaan industri baterai tersebut diperlukan untuk menggambarkan kondisi kemampuan manufaktur di Indonesia dan masalah yang dihadapi dalam menyambut perwujudan rencana pemerintah dalam peningkatan bauran energi nasional. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa seluruh manufaktur baterai berada di Pulau Jawa dan memiliki kesamaan tentang permasalahan yang dihadapi. Sistem pendukung keputusan diperlukan untuk membantu dalam pemilihan supplier serta alokasi jumlah komponen dan produk hingga ke lokasi pembangkit. Sistem tersebut dirancang dengan pendekatan model matematika sederhana dan diselesaikan dengan goal programming. Running model menunjukkan bahwa sistem pendukung keputusan tersebut dapat digunakan dalam pemilihan supplier dan bisa dikembangkan selanjutnya sesuai kebutuhan.