PENGARUH EKSTRAK ETANOLIK KULIT BATANGJAMBU METE (Annacardium occidentale) DALAM OBAT KUMUR TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus
ABSTRAK Salah satu mikroorganisme dalam mulut yang dapat menyebabkan infeksi piogenik adalah Staphylococcus aureus. Infeksi ini dapat dicegah menggunakan obat kumur yang mengandung fenol sebagai bahan terapetik. Kulit batang jambu mete antara lain mengandung cardol, asam anacardic dan tanin yang ber...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/27706/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10769 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | ABSTRAK
Salah satu mikroorganisme dalam mulut yang dapat menyebabkan infeksi piogenik adalah Staphylococcus aureus. Infeksi
ini dapat dicegah menggunakan obat kumur yang mengandung fenol sebagai bahan terapetik. Kulit batang jambu mete antara
lain mengandung cardol, asam anacardic dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh ekstrak etanolik kulit batang jambu mete dalam obat kumur terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Ekstrak kulit batang jambu mete diperoleh dengan menggunakan metode maserasi menggur:takanetanol. Obat kumur ekstrak kulit
batang jambu mete dibuat dengan komposisi obat kumur standar dengan menambahkan ekstrak kulit batang jambu mete dengan
konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, serta 10%. Daya antibakteri diuji dengan memasukkan 501-1o1bat kumur ke dalam sumuran
berdiameter 6mm yang telah dibuat pada media MHA yang telah ditanami Staphylococcus aureus. Setelah itu media tersebut
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 3TC. Zona hambatyang terbentuk di sekitar sumuran diukur menggunakan jangka sorong
dengan tingkat ketelitian 0,01mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi satu jalur, dilanjutkan dengan
LSDO,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna ekstrak etanolik dalam obat kumur terhadap
daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Perbedaan yang bermakna ditunjukkan dalam konsentrasi 1% sampai 5%
sedangkan antara 5% dan 10% menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Maj Ked Gi |
---|