Pengembangan Framework Hazard Operability Study dan Safety Integrity Level untuk Menentukan Metode Inspeksi dengan Risk Based Inspection

Hazard Operability (HAZOP) Study merupakan salah satu teknik yang umum digunakan untuk mencari sebuah deviasi pada suatu alat. Sementara Safety Integrity Level (SIL) merupakan cara untuk mengetahui tingkat keamanan pada sistem yang terpasang sebuah Safety Instrumented System (SIS). Kedua teknik ters...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sina, Muhammad Ave, Wijaya, Andi Rahadiyan
Format: Conference or Workshop Item NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2021
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277085/1/Muhammad%20Ave%20Sina_Pengembangan%20Framework%20Hazard%20Operability%20Study%20dan%20Safety%20Integrity%20Level%20untuk%20Menentukan%20Metode%20Inspeksi%20dengan%20Risk%20Based%20Inspection.pdf
https://repository.ugm.ac.id/277085/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Hazard Operability (HAZOP) Study merupakan salah satu teknik yang umum digunakan untuk mencari sebuah deviasi pada suatu alat. Sementara Safety Integrity Level (SIL) merupakan cara untuk mengetahui tingkat keamanan pada sistem yang terpasang sebuah Safety Instrumented System (SIS). Kedua teknik tersebut kerap digunakan oleh beberapa perusahaan dalam rangka meningkatkan keselematan operasi. Namun penelitian tidak dilanjutkan terhadap perawatan pada alat yang diteliti. Salah satu bagian dari perawatan adalah inspeksi. Risk Based Inspection (RBI) merupakan salah satu metode perawatan yang sering digunakan dalam industri. Penggabungan tiga metode tersebut menjadi sebuah framework diharapkan mampu memberikan rekomendasi yang tepat bagi sebuah perusahaan dalam menentukan metode inspeksi dengan mempriroitaskan komponen yang memiliki risiko tertinggi. Setelah framework berhasil dibangun maka akan diuji pada sebuah kasus di PT untuk membuktikan dampak serta manfaat yang didapat. Pembangunan framework dibagi menjadi tiga bagian pada ketiga metode yang ada yakni input, proses dan output. Terdapat 7 tahapan yang ada pada framework ini. Hasil dari pengujian didapatkan beberapa deviasi pada objek seperti high speed, no flow, low pressure dan high temperature. Dari tiga safety instrumented function yang ada, satu diantaranya bernilai SIL 1, yakni pada sistem interlock Speed. Memanfaatkan panduan dari American Petroleum Institute 581 document, pada tahap akhir menghasilkan bahwa komponen dari alat yang diteliti memiliki tingkat risiko medium dan inspeksi disarankan menggunakan cara radiography dan ultrasonic straight beam. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa framework yang dibangun berhasil karena mampu menghasilkan rekomendasi metode inspeksi bagi perusahaan.