Laporan Penelitian Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Pemenuhan Kebutuhan Seks Narapidana

Penelitian ini perlu dilakukan mengingat baru-baru ini Direktur Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI Bahrudin Loppa mengajukan gagasan untuk memberi kesempatan kepada para narapidana (yang telah bersuami/beristeri) untuk dapat memenuhi kebutuhan seksnya dengan suami/isterinya masing-masin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Santhoso, Fauzan Heru
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
Published: Fakultas Psikologi UGM 1991
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277384/1/Fauzan%20Heru%20Santhoso_Laporan%20Penelitian%20Hubungan%20Antara%20Tingkat%20Religiusitas%20Dengan%20Pemenuhan%20Kebutuhan%20Seks%20Narapidana_1991.pdf
https://repository.ugm.ac.id/277384/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Penelitian ini perlu dilakukan mengingat baru-baru ini Direktur Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI Bahrudin Loppa mengajukan gagasan untuk memberi kesempatan kepada para narapidana (yang telah bersuami/beristeri) untuk dapat memenuhi kebutuhan seksnya dengan suami/isterinya masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara tingkat religiusitas dengan sikap narapidana dalam pemenuhan kebutuhan seks. Subjek penelitian adalah narapidana pria yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta sebanyak 31 orang yang diambil secara random dan beragama Islam. Hasil analisis menunjukkan bahwa korelasi antara tingkat religiusitas dengan sikap narapidana terhadap pemenuhan kebutuhan seks tidak signifikan dan arahnya negatif, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Hipotesis yang diajukan ini ditolak disebabkan karena beberapa kemungkinan antara lain : angket/alat ukur yang digunakan kurang dapat menggambarkan keadaan responden yang sebenarnya, penelitian ini mengungkap masalah seks yang untuk sementara orang masalah itu masih dirasa tabu,tidak pada tempatnya untuk dibicarakan, waktu peneltian yang terbatas, dan masih banyak kemungkinan yang lain.