Unsur Kambing Hitam dalam Upacara-Upacara Tradisional Beberapa Kelompok Etnis di Flores
Upacara-upacara tradisional dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun, jika hendak ditelusuri secara mendalam akan terlihat bahwa tujuan semua upacara itu hanya satu, yakni keselamatan, kesejahteraan rohani jasmani. Dalam upacara-upacara tradisional terlihat betapa kreatifnya masyarakat tradi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Institut Filsafat Teologi
1982
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/277495/1/Hans%20Daeng_Unsur%20Kambing%20Hitam%20dalam%20Upacara-Upacara%20Tradisional%20Beberapa%20Kelompok%20Etnis%20di%20Flores_1982.pdf https://repository.ugm.ac.id/277495/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Upacara-upacara tradisional dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun, jika hendak ditelusuri secara mendalam akan terlihat bahwa tujuan semua upacara itu hanya satu, yakni keselamatan, kesejahteraan rohani jasmani. Dalam upacara-upacara tradisional terlihat betapa kreatifnya masyarakat tradisional sehingga dapat menciptakan lambang-lambang yang memberi gambaran isi hati nurani mereka dari lubuk yang terdalam. Gagasan kambing hitam oleh Van Ossenbruggen dihubungkan dengan upacara korban. Katanya, berkorban binatang itu tidak bertujuan memuaskan hati para roh leluhur dan dewata, karena dalam masa preanimisme pemujaan terhadap roh-roh dan dewa-dewa belum dilakukan manusia. Upacara korban bermaksud tidak lain dari pada menghapuskan malapetaka di dalam masyarakat dengan memuatkan malapetaka tersebut pada binatang atau pada seseorang dan kemudian dibunuh atau dimusnahkan. |
---|