“Konsep Ruang dan Waktu dalam Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur sebagai Manifestasi Kosmologi Jawa

Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur merupakan salah satu jenis slametan Jawa. Penelitian ini hadir sebagai solusi yang berhubungan dengan fenomena intoleransi masyarakat dalam kehidupan beragama dan berbudaya. Penelitian mengenai Konsep Ruang dan Waktu Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur sebagai M...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anwar Ibrahim Triyoga
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
Published: 2021
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/277729/7/S2-2021-437149-title-3.pdf
https://repository.ugm.ac.id/277729/1/437149-abstract.pdf
https://repository.ugm.ac.id/277729/8/196258
https://repository.ugm.ac.id/277729/
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/196258
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
English
English
Description
Summary:Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur merupakan salah satu jenis slametan Jawa. Penelitian ini hadir sebagai solusi yang berhubungan dengan fenomena intoleransi masyarakat dalam kehidupan beragama dan berbudaya. Penelitian mengenai Konsep Ruang dan Waktu Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur sebagai Manifestasi Kosmologi Jawa bertujuan menganalisis dasar ritual dalam tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur yang melandasi konsep ruang dan waktu, menganalisis pemikiran kosmologi Jawa dalam konsep ruang-waktu dalam Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur memberikan refleksi kritis atas strategi keberadaan Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur dan relevansinya dengan keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang didukung oleh data pustaka dengan model penelitian pandangan filosofis di lapangan mengenai Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Mulyono sebagai pemangku adat Desa Pendoworejo dan masyarakat Desa Pendoworejo rentang usia 50-80. Jalannya penelitian berupa inventarisasi, observasi awal, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, analisis data primer dan sekunder, dan penyusunan hasil. Analisis penelitian berupa interpretasi, induksi dan deduksi, holistika, kesinambungan historis, dan refleksi peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, dasar pelaksanaan yang melandasi penentuan ruang-waktu Tradisi Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur yaitu mitos mengenai Mbah Bei Kahyangan. Atas dasar mitos tersebut berdampak pada penentuan ruang-waktu yang sangat lekat dengan kepercayaan Jawa yang bersifat relatif. Kedua, konsep ruang-waktu memberikan dasar perilaku masyarakat dalam bertindak Masyarakat Pendoworejo mempunyai nilai-nilai dalam berperilaku yaitu sifat tepa selira yang dipengaruhi oleh ritual kenduri kembul sewu dulur. Sifat tersebut merupakan perwujudan hubungan antar sesama manusia. Ketiga, konsep kosmologi Jawa teridentifikasi dari ajaran tokoh dalam tradisi tersebut yang bernama Mbah Bei Kahyangan. Tokoh ini muncul dalam rangkaian ritual. Salah satu prosesi ritualnya adalah ngguyang jaran yang tercermin dalam kiblat papat lima pancer. Kenduri mencerminkan hubungan manusia dengan alam, sesama manusia dan makhluk gaib yang harus dihormati. Konsep pandangan dunia ini menjadi dasar pemahaman kosmologis keteraturan hidup manusia dengan lingkungan dengan melibatkan unsur harmoni. Kata kunci: Ruang, Waktu, Kosmologi, Jawa, Harmoni, Rebo Pungkasan