PERBEDAANKEBERSIHANSEPERTIGA APIKALDINDING SALURANAKARMENGGUNAKANTEKNIK IRIGASI MANUAL,ULTRASONIKDAN ENDOVAC
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perawatan endodontik adalah teknik irigasi yang baik, karena apabila tindakan irigasi dalam perawatan endodontik diabaikan, maka akan menyebabkan kegagalan perawatan endodontik. Teknik irigasi saluran akar dapat dilakukan secara manual, ultrasonik dan e...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/27805/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=10868 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perawatan endodontik adalah teknik irigasi yang baik,
karena apabila tindakan irigasi dalam perawatan endodontik diabaikan, maka akan menyebabkan kegagalan
perawatan endodontik. Teknik irigasi saluran akar dapat dilakukan secara manual, ultrasonik dan endovac
dengan menggunakan larutan irigasi NaOCI 2,5% dan EDTA 17%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan tingkat kebersihan dinding saluran akar pada sepertiga apikal dengan menggunakan berbagai teknik
irigasi.
Penelitian ini menggunakan 24 gigi insisivus satu maksila yang mempunyai saluran akar tunggal, lurus
dengan apeks gigi sudah menutup dan gigi tersebut belum pernah dirawat endodontik. Gigi dibagi dalam tiga
kelompok secara acak. Kelompok 1 yaitu delapan gigi insisivus satu atas dllakukan preparasi saluran akar
dengan teknik step-back sampai dengan MAF #50 dan setiap pergantian file dilakukan irigasi secara manual
dengan larutan NaOCI 2,5% dan EDTA 17% sebanyak 2,5 mL menggunakan jarum irigasi 30 gauge. Kelompok 2
yaitu delapan gigi insisivus satu atas dilakukan preparasi saluran akar dengan teknik step-back sampai dengan
MAF #50 dan setiap pergantian file dilakukan irigasi secara manual, pada saat irigasi terakhir dengan NaOCI
2,5% dan EDTA 17% sebanyak 2,S mL dilakukan aktivasi menggunakan alat ultrasonik. Kelompok 3 yaitu
delapan gigi insisivus satu atas dilakukan preparasi saluran akar dengan teknik step-back sampai dengan MAF
#SOdan setiap pergantian file dilakukan irigasi NaOCI 2,5% dan EDTA 17% sebanyak 2,S mL dengan endovac.
Setelah itu saluran akar dikeringkan derigan paper point dan akar gigi tersebut dibelah menjadi dua bagian
kemudian secara acak salah satu belahan akar gigi yang paling baik dipilih untuk dilakukan pemeriksaan.
Belahan akar gigi tersebut dimasukkan ke dalam auto fine coater untuk dicoating platinum dan dilihat secara
Scanning Electron Microscope (SEM) dengan pembesaran 1500x. Data hasil penelitian dianalisis dengan
Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney.
Hasil data setelah dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis dan Mann- Whitney adalah adanya
perbedaan yang signifikan (pO,OS)antara kelompok 2 dan 3. Kebersihan dinding saluran akar pada sepertiga
apikal terlihat lebih bersih dengan menggunakan teknik irigasi secara ultrasonik dan endovac daripada teknik
irigasi secara manual. Tingkat kebersihan dinding saluran akar pada sepertiga apikal antara teknik irigasi
ultrasonik dan endovac adalah tidak ada perbedaan yang bermakna. |
---|