Laporan Kerja Praktik Tentang Pemisahan Cs-137 Dalam Larutan Bahan Bakar PEB U3Si2/Al Densitas 4,8 gU/cm3 Pasca Iradiasi Dengan Metode Penukar Kation

Kerja praktik berjudul “Pemisahan Cs-137 Dalam Larutan Bahan Bakar PEB U3Si2/Al Densitas 4,8 gU/cm3 Pasca Iradiasi Dengan Metode Penukar Kation” ini dilaksanakan di Instalasi Radiometalurgi, Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) ORTN-BRIN Serpong, Tangerang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Alqifari, Andhika Abyzar
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
Published: Gadjah Mada University
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278248/1/LKP%20Andhika%20Abyzar%20Alqifari%20final.pdf
https://repository.ugm.ac.id/278248/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kerja praktik berjudul “Pemisahan Cs-137 Dalam Larutan Bahan Bakar PEB U3Si2/Al Densitas 4,8 gU/cm3 Pasca Iradiasi Dengan Metode Penukar Kation” ini dilaksanakan di Instalasi Radiometalurgi, Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTDBBNLR) ORTN-BRIN Serpong, Tangerang Selatan. Kerja Praktik ini dilakukan untuk mengetahui berat Cs-137 yang berhasil dipisahkan dari larutan bahan bakar U3Si2/Al pasca iradiasi dengan metode penukar kation menggunakan zeolite Lampung beserta besar recovery-nya. Larutan bahan bakar U3Si2/Al pasca iradiasi masing-masing potongan Top (T), Middle (M) dan Bottom (B) secara duplo dipipet sebanyak 50 µL dan ditambahkan dengan 2 mL HNO3 0,1 M, lalu diukur menggunakan spektrometer gamma untuk mendapatkan berat Cs-137 awal. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam kolom kromatografi yang berisi zeolit Lampung 700 mg dan dibiarkan mengalir dalam keadaan vakum. Hasil pemisahan diperoleh Cs-137 terikat dengan zeolite dalam bentuk fasa padat Cs 137-zeolit sedangkan isotope lainnya berada di fasa cair. Padatan Cs 137-zeolit hasil pemisahan kemudian diukur dengan spektrometer gamma untuk mengetahui berat Cs-137 setelah pemisahan yang berhasil diserap oleh zeolit dan berat Cs-137 yang tersisa dalam fasa cair (supernatant). Hasil pengukuran Cs-137 awal (sebelum pemisahan) diperoleh berat Cs-137 pada potongan T1 = 0,00749247 µg/gPEB, T2 = 0,0069733 µg/gPEB, M1 = 0,010474 µg/g PEB, B1 = 0,00840078 µg/gPEB, serta B2 = 0,00876316 µg/gPEB, sedangkan berat Cs-137 dalam padatan zeolit (setelah pemisahan) diperoleh T1 = 0,00743193 µg/gPEB, T2 = 0,00681641 µg/gPEB, M1 = 0,010141 µg/g PEB, B1 = 0,00832119 µg/gPEB, serta B2 = 0,00840583 µg/gPEB. Dari berat Cs-137 sebelum dan sesudah pemisahan tersebut, didapatkan recovery rerata pemisahan dengan metode penukar kation menggunakan zeolit, yaitu sebesar 97,748%.