Variasi Fraksi Bakar untuk Mengetahui Pengaruhnya Terhadap Koefisien Suhu Bahan Bakar dan Moderator di RSG-GAS Menggunakan Program Simulasi SRAC

Laporan kerja praktik dengan bidang tema neutronika reaktor nuklir dilaksanakan di Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong, Tangerang Selatan. Kerja praktik dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari fraksi bakar terhadap perubahan nilai koefi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Satria Agusti Wirawan, Mahbubi
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
Published: Fakultas Teknik 2023
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/278386/1/Laporan%20KP%20PRTRN%20ORTN-BRIN%20%28456814%29.pdf
https://repository.ugm.ac.id/278386/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Laporan kerja praktik dengan bidang tema neutronika reaktor nuklir dilaksanakan di Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir (PRTRN) Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Serpong, Tangerang Selatan. Kerja praktik dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari fraksi bakar terhadap perubahan nilai koefisien reaktivitas temperatur bahan bakar dan moderator yang ada di RSG-GAS. Simulasi dari kegiatan tersebut dijalankan dengan menggunakan perangkat lunak SRAC. Simulasi dijalankan dengan melakukan 18 variasi fraksi bakar dan di setiap fraksi bakar akan ditentukan nilai dari koefisien reaktivitas temperatur bahan bakar (DTC) dan moderator (MTC). DTC dihitung untuk setiap kenaikan suhu bahan bakar sebesar 5°C dengan interval suhu 25° hingga 100°C, sedangkan MTC dihitung untuk setiap kenaikan suhu moderator sebesar 5°C dengan interval suhu 25° hingga 80°C dan suhu bahan bakar dibuat tetap sebesar 100°C. Nilai DTC pada RSG-GAS memiliki rentang antara -2,1 hingga -3,3 pcm/K dan nilai MTC berada diantara rentang -1,07 hingga -7,12 pcm/K. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa fraksi Bakar akan menyebabkan penurunan nilai Koefisien reaktivitas Suhu Bahan Bakar dan Moderator, dengan penurunan nilai Koefisien reaktivitas Suhu Moderator di RSG-GAS lebih cepat daripada Koefisien reaktivitas Suhu Bahan Bakar.