Pengaruh Filsafat Konfusianisme dan Buddhisme pada Perkembangan Filsafat Jepang: Studi tentang Makna Kesetiaan
Kemajuan Jepang diawali dengan kekuasaan sogun. Sogun yang memerintah dengan politik tertutup, sehingga bangsa Jepang ketinggalan oleh bangsa lain. Pada tahun 1868 dimulai era baru Restorasi Meiji. Jepang era baru melakukan politik pintu terbuka, terutama pada kemajuan ilmu, teknologi, dan industr...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada
1998
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/284573/1/Pengaruh%20Filsafat%20Konfusianisme%20dan..._Abbas%20Hamami%20Mintaredja_1998.pdf https://repository.ugm.ac.id/284573/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Kemajuan Jepang diawali dengan kekuasaan sogun. Sogun yang memerintah dengan politik tertutup, sehingga bangsa Jepang ketinggalan oleh bangsa lain. Pada tahun 1868 dimulai era baru
Restorasi Meiji. Jepang era baru melakukan politik pintu
terbuka, terutama pada kemajuan ilmu, teknologi, dan industri. Kemajuan itu tidak diikuti oleh perombakan nilai yang telah dimiliki.
Masalah yang dihadapi adalah pengaruh konfusianisme dan Buddhisme pada perkembangan pemikiran filsafat Jepang.
Metoda yang digunakan adalah metoda Hermeneutika.
Hasil yang dicapai adalah bahwa nilai kesetiaan adalah nilai yang telah dimiliki bangsa Jepang sejak sebelum kedatangan pemikiran Konfusianisme dan Buddhisme. Nilai kesetiaanbagi bangsa Jepang adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap bangsa, tanah air dan Kaisar.
(LIT. Fakultas Filsafat UGM, No. 446/JOl.P/PL.06/05/97, tanggal 1 July 1997) |
---|