PENGARUH FASE PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK PEREMPUAN BERUSIA 7 - 10 TAHUN TERHADAP LAJU ALIRAN SALIVA DAN PERTUMBUHAN PLAK (Kajian di RSUD Bontang)
Pengobatan tuberkulosis diberikan melalui dua fase, yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Obat antituberkulosis berpengaruh terhadap sistem saraf kelenjar saliva. Pertumbuhan plak akan meningkat seiring dengan penurunan sekresi saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase pengoba...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/28479/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11542 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Pengobatan tuberkulosis diberikan melalui dua fase, yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Obat
antituberkulosis berpengaruh terhadap sistem saraf kelenjar saliva. Pertumbuhan plak akan meningkat seiring dengan penurunan sekresi saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase pengobatan TBG terhadap laju aliran saliva dan pertumbuhan plak.
Penelitian observasional klinis dengan pendekatan cross-sectional pada 88 anak perempuan penderita tuberkulosis berusia 7-10 tahun yang diambil secara selective random sampling dari kartu status di RSUD Bontang Kalimantan Timur. Tiap subyek penelitian dilakukan pengambilan saliva tanpa rangsangan selama 5 menit, kemudian ditampung dalam gelas plastik untuk dihitung laju aliran salivanya dengan meriggunakan syringe dan penghitungan skor plak untuk mengetahui pertumbuhan plak.
Hasil analisis ANOVA Dua Jalur menunjukkan adanya perbedaan secara bermakna terhadap laju aliran saliva dan skor plak pada kontrol, fase intensif, lanjutan I dan lanjutan II (p0,05). Korelasi Pearson menunjukkan adanya
hubungan berbanding terbalik antara laju aliran saliva dan skor plak (p |
---|