PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP DAYA LENTING BERBAGAI MACAM KAWAT BUSUR NIKEL TITANIUM (Eksperimental Laboratoris)
Kawat busur merupakan salah satu komponen penting pada alat ortodontik. Bahan logam kawat busur mengalami kemajuan pesat, khususnya kawat busur Nikel Titanium yang digunakan pada awal perawatan. Banyak macam kawat busur Nikel Titanium yang beredar dipasaran pada saat ini, ortodontis seharusnya menge...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/28502/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11565 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Kawat busur merupakan salah satu komponen penting pada alat ortodontik. Bahan logam kawat busur mengalami kemajuan pesat, khususnya kawat busur Nikel Titanium yang digunakan pada awal perawatan. Banyak macam kawat busur Nikel Titanium yang beredar dipasaran pada saat ini, ortodontis seharusnya mengerti tentang macam dan sifatnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan
temperatur terhadap daya lenting kawat busur Nikel Titanium. Penelitian dilakukan pada kawat busur Nikel Titanium Cin~, Lowland, GNH, IMD dan Ortomerika. Masingmasing Nikel Titanium terdiri dari 15 kawat dengan panjang 12,5 mm diameter 0,016 inci dibagi menjadi 3 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 kawat. Masing-masing kelompok direndam dalam saliva buatan pada
temperatur 10°C, 37°C dan 60°C dengan pH normal, kemudian diukur daya lentingnya dengan alat ukur defleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat bermakna besarnya daya lenting yang setara dengan beban yang diperlukan pada masing-masing kawat busur Nikel Titanium terhadap perubahan
temperatur. Kawat busur Nikel Titanium IMD, Orthomerika dan Cina menduduki peringkat pertama,. kedua dan ketiga baik pada temperatur 10°C, 37°C dan 60°C, oleh karena ketiga kawat busur Nikel Titanium IMD, Orthomerika dan Cina memerlukan beban yang besar untuk defleksi sebesar 1 mm dibanding kedua kawat busur
Nikel Titanium Lowland dan GNH sehingga memiliki daya lenting yang tinggi. Kesimpulan: ada perbedaan pengaruh perubahan temperatur terhadap daya lenting kawat busur Nikel Titanium Cina, Lowland, IMD, GNH dan Ortome |
---|