Efek Penyebaran Informasi Nilai-nilai Tabu terhadap Gizi Seseorang
Penelitian tentang Efek Penyebaran Informasi Tabu Terhadap Nilai Gizi, dilakukan di dua Kelurahan, yaitu kelurahan Sido Luhur dan Kelurahan Sido Agung. Baik di Kelurahan Sido Luhur maupun di Kelurahan Sido Agung, ternyata terdapat "tabu" terhadap jenis makanan tertentu dan bagian-bagian te...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Sosial dan Politik UGM
1981
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/285936/1/Efek%20Penyebaran%20Informasi%20Nilai-nilai%20Tabu%20terhadap%20Gizi%20Seseorang_Djoenaesih%20s._1981.pdf https://repository.ugm.ac.id/285936/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Penelitian tentang Efek Penyebaran Informasi Tabu Terhadap Nilai Gizi, dilakukan di dua Kelurahan, yaitu kelurahan Sido Luhur dan Kelurahan Sido Agung. Baik di Kelurahan Sido Luhur maupun di Kelurahan Sido Agung, ternyata terdapat "tabu" terhadap jenis makanan tertentu dan bagian-bagian tertentu dari hewan. Hal ini disebabkan adanya informasi tabu yang disebarkan secara turun-temurun. Alasan-alasan tab antara lain, bagi wanita hamil kalau makanan tersebut dimakan akan berakibat kurang baik pada anak yang dikandung, atau bagi gais-gadis kalau makan-makanan yang ditabukan akan berakibat tak punya anak. Tetapi ada pula makanan yang ditabukan karena alasan sakit, atau terjadi kelaian pada sipemakan misalnya gatal-gatal.
Informasi tabu yang disebarkan secara turun temurun, lama kelamaan mempunyai efekk yang negatif karena semakin lama semakin tidak dipercaya. Hal ini diakibatkan adanya pengaruh yang datang dari luar keluarga. misalnya pengaruh dari tetangga, pengaruh dari organisasi PKK, pengaruh dari para penyuluh kesehatan dan juga pengaruh dari suami.
Sedangkan tingkat pendidikan, kurang berpengaruh terhadap menerima atau menolak infrmasi "tabu", data ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan. sedangkan yang palung berpengaruh adalah pengalaman individu bisa mentabukan jenis makanan tertentu baik yang berasaldari hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan.
Informasi gizi yang diterima dipraktekkan se[erti yang dianjurkan hal ini peneliti ketahui dari jawaban yang diberikan bahwa terutama untuk ibu-ibu yang sedang hamil tak boleh makan daging, telur dan minum susu maka sekarang makanan ini diutamakan.
Pendidikan nampak mempunyai korelasi pada sumber informasi gizi dan pada mengetahui atau tidak adanya makanan yang ditabukan serta menerima atau menolak informasi tabu. Disamping itu dengan siaa ia serumah ternyata mempunyai korelasi yang tinggi antara menerima atau menolak informasi tabu. Dari penelitian yang dilakukan nampak bahwa nilai-nilai tabu yang diinformasikan secara turun temurun mengalami sosialisasi karena adanya informasi gizi dari para komunikator gizi. |
---|